Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Virus Corona dan Pengalaman Iran dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Ini adalah kedua kalinya siswa Iran mengalami pembelajaran jarak jauh setelah krisis nasional 35 tahun yang lalu.

Editor: Ifa Nabila
Tehran Times
Virus Corona dan Pengalaman Iran dalam Pembelajaran Jarak Jauh 

TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona membuat banyak negara melakukan langkah antisipasi dengan mengisolasi wilayahnya.

Di sektor pendidikan, berbagai sekolah ditutup dan pembelajaran berganti dengan model jarak jauh.

Termasuk dengan Iran, ini adalah kedua kalinya siswa Iran mengalami pembelajaran jarak jauh setelah krisis nasional.

Sekolah-sekolah Iran di seluruh negeri sekarang masih ditutup sebagai langkah untuk mengendalikan virus corona.

Dikutip dari Tehran Times, program pembelajaran jarak jauh sudah dilksanakan pada tahun-tahun terakhir perang selama delapan tahun.

Perang yang berlangsung antara Iran dan Irak terjadi ketika kota-kota besar seperti Teheran dan Isfahan menjadi sasaran rudal Irak.

Ilustrasi belajar
Ilustrasi belajar (Unsplash)

Baca: Satu Orang di Sulsel Meninggal Karena Virus Corona, Ini Riwayat Perjalanannya

Baca: Menkumham Yasonna Tak Bisa Bayangkan Penghuni Lapas Terinfeksi Corona

Baca: China Klaim, Serangan Terbaru Virus Corona ke Negaranya Datang dari Indonesia

Diketahui, banyak keluarga meninggalkan rumah mereka ke tempat-tempat aman di daerah-daerah terpencil.

Warga Iran berusia akhir 30-an atau awal 40-an ditugaskan untuk mengajar di TV publik.

Hanya ada dua saluran TV yang mana saluran II didedikasikan untuk pembelajaran jarak jauh.

Yakni matematika, sejarah, dan ilmu sosial yang diajarkan oleh metode yang kurang familiar untuk siswa.

Hampir 35 tahun kemudian dalam krisis yang berbeda, sekali lagi, para siswa di Iran harus belajar jarak jauh.

Kali ini, berkat teknologi, peluang komunikasi yang lebih konstruktif antara siswa dan guru lebih tinggi.

Untuk diketahui, pada 11 Maret 2020 kemarin, World Health Organization menyebut virus corona sebagai pandemi global setelah penyebarannya semakin meluas ke berbagai negara.

Lebih lanjut, pendekatan ini ditafsirkan sebagai tingkat siaga tertinggi di semua negara.

Virus corona kini telah menginfeksi setiap benua kecuali Antartika.

Baca: China Klaim, Serangan Terbaru Virus Corona ke Negaranya Datang dari Indonesia

Baca: Ahli Virologi Ungkap Virus Corona Mudah Hancur di Luar Tubuh Manusia, Bisa Mati dengan Deterjen

Baca: Pejabat PDAM Cianjur Pulang dari Eropa, Suhu Tubuh Normal, Jalani Karantina 14 Hari

Sekolah Tutup

Setelah itu, pada hari-hari awal semester ini, banyak sekolah di seluruh Amerika Serikat dan Eropa ditutup dalam upaya untuk mengendalikan virus.

Sebagai hasil dari meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran virus corona, sekolah mungkin tetap ditutup selama beberapa minggu.

Untuk itu, pembelajaran jarak jauh akan menjadi alternatif menjembatani kesenjangan dalam proses pembelajaran.

Baca: Tak Ada Kasus Lokal, China Laporkan 39 Kasus Impor Infeksi Covid-19

Seluruh Dunia Merasakan yang Dialami Iran

Sekarang para siswa di seluruh dunia merasakan apa yang dialami para siswa Iran 35 tahun yang lalu.

Dari pengalaman mereka dalam pembelajaran jarak jauh, para mantan siswa dan guru Iran memastikan kualitas pembelajaran jarak jauh tidak dapat menyaingi kelas sekolah.

Komunikasi satu arah adalah kekurangan paling penting dari kelas TV dan sistem ujian diubah untuk memudahkan lulus kursus.

Dalam krisis global yang dibentuk oleh virus corona, Iran dapat berbagi pengalamannya tentang pembelajaran jarak jauh dengan negara lain.

Terlepas dari kenyataan bahwa teknologi informasi telah mengubah aturan permainan, aspek psikologis pembelajaran jarak jauh mungkin etap sama.

Kekurangan pembelajaran jarak jauh dan kelas virtual di abad ke-21 belum ditemukan.

Virus Corona dan Pengalaman Iran dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Virus Corona dan Pengalaman Iran dalam Pembelajaran Jarak Jauh (Tehran Times)

Informasi Terbaru Virus Corona

Informasi terbaru wabah virus corona telah menyebar hingga 181 negara di seluruh dunia.

Sejumlah 245.768 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau covid-19.

Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 88.441 orang telah dinyatakan pulih per Jumat (20/3/2020) pukul 15.30 WIB.

Sejumlah 10.046 kematian tercatat di seluruh dunia.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020).

Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.

Informasi terbaru wabah virus corona telah menyebar hingga 181 negara di seluruh dunia, 245.768 kasus telah dikonfirmasi, 10.046 kematian tercatat di seluruh dunia.
Informasi terbaru wabah virus corona telah menyebar hingga 181 negara di seluruh dunia, 245.768 kasus telah dikonfirmasi, 10.046 kematian tercatat di seluruh dunia. (coronavirus.thebaselab.com)

Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.

Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.

Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.

Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved