Virus Corona
Soal Mudik di Tengah Wabah Corona, Ma'ruf Amin: Saat Ini Menjaga Diri Lebih Dianjurkan
Wakil Presiden Maruf Amin menyoroti soal tradisi mudik lebaran seiring dengan belum menentunya wabah virus corona di Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin menyoroti soal tradisi mudik lebaran seiring dengan belum menentunya wabah virus corona di Indonesia.
Menurut Maruf Amin, pada dasarnya silaturahmi dengan sanak saudara di kampung halaman baik.
Namun, dengan kondisi saat ini, Maruf Amin mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri.
"Maka itu juga orang pergi mudik, menurut saya saat ini menjaga diri itu lebih dianjurkan, silaturahim itu baik, tapi menjaga diri jangan sampai berbuat sesuatu yang merugikan itu lebih baik," kata Maruf Amin dalam pesan suara yang diterima, Kamis (19/3/2020).
Baca: UPDATE Virus Corona 19 Maret 2020 di DKI Jakarta: Tambahan Kasus 52 Orang
Baca: Takut Corona, Hotman Paris Karantina Diri 14 Hari: Gue Campur Minyak Kelapa, Penting Kuman Mati
Baca: BREAKING NEWS: Pemerintah Ralat Data Kasus Positif Corona di Indonesia Menjadi 308 Orang
Maruf Amin berharap orang yang mudik bisa menjaga diri dari kemungkinan terburuk.
"Kalau memang harus terpaksa mudik, pastikan bisa menjaga diri dari kemungkinan adanya potensi penularan di sana," katanya.
Di era sekarang, silaturahmi menurut Maruf Amin bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Perkembangan teknologi memudahkan komunikasi sehingga memperlancar silaturahmi.
"Bisa lewat medsos dan WA, Instagram. Jadi silaturahimnya jarak jauh saja. Itu anjuran saya karena itu kalau memang memaksa pulang, dia harus bisa pastikan aman," katanya.
308 kasus corona di Indonesia
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo meralat jumlah kasus pasien positif corona menjadi 308 orang.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pasien positif virus corona di Indonesia tercatat ada 309 orang.
Revisi data tersebut mengacu pada hasil klarifikasi tim surveilans di PHEOC.
"Ada sedikit kesalahan dan sudah diklarifikasi dengan tim surveilans di PHEOC," ujar Agus Wibowo kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).
Baca: Perjuangan Petugas Medis RSPI Sulianti Saroso Dibongkar 3 Pasien Sembuh Corona, Ini Kesaksiannya
Baca: Kepala BNPB Sebut Sejumlah Pengusaha Siap Sediakan Hotel Untuk Tempat Perawatan Pasien Virus Corona
Baca: Jokowi Umumkan Hasil Tes Corona: Saya dan Ibu Iriana Dinyatakan Negatif
Agus mengatakan di wilayah Riau, tidak ada penambahan kasus hingga hari ini, Kamis (19/3/2020). Sehingga sudah ada 308 pasien positif corona.
"Untuk data provinsi Riau pada tanggal 19 Maret tidak ada penambahan kasus, jadi sampai saat ini kasus di Riau masih tetap satu kasus," kata Agus.
Dengan ada ralat data tersebut, berikut sebaran pasien virus corona di 15 provinsi
Berikut rinciannya;
Kasus positif virus corona
1. Bali: 1 orang
2 Banten: 27 orang
3. DIY: 5 orang
4. DKI Jakarta: 210
5. Jawa Barat: 26
6. Jawa Tengah: 12
7. Jawa Timur: 9
8. Kalimantan Barat: 2
9. Kalimantan Timur: 3
10. Kepulauan Riau: 3
11. Sulawesi Utara: 1
12. Sumatera Utara: 2
13. Sulawesi Tenggara: 3
14. Sulawesi Selatan: 2
15. Lampung: 1
16. Riau: 1
Total kasus: 308 Orang
Pasien sembuh
DKI Jakarta 15 orang
Total pasien sembuh sembuh 15
Pasien meninggal dunia
1. DKI Jakarta: 17 orang
2. Jawa Tengah: 3 orang
3. Bali: 1
4. Banten: 1
5. Jawa Barat: 1
6. Jawa Timur: 1
7. Sumatera Utara: 1