Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Kondisi Terkini Wuhan Saat Dunia Hadapi Corona: Kehidupan Kembali Normal, Situasi Berubah Dramatis

Begini kondisi terkini di Wuhan, China saat dunia menghadapi wabah virus corona. Kehidupan di sana kembali normal.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Ifa Nabila
STR / AFP
Foto yang diambil pada 18 Maret 2020 menunjukkan warga berbaris untuk mengambil daging babi yang dikirim ke kompleks karantina mereka di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada Kamis (19/3/2020), China melaporkan tidak ada kasus baru dalam virus corona untuk pertama kalinya sejak wabah ini muncul. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kondisi terkini Kota Wuhan, China yang awalnya menjadi pusat penyebaran virus corona pertama kali.

Saat dunia mulai menghadapi virus corona yang kini menjadi wabah, kini situasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China mulai berubah.

Kondisi terkini di Wuhan menunjukkan kehidupan yang mulai kembali normal.

Situasi di Wuhan pun berubah drastis setelah kota ini menerapkan kebijakan lockdown alias penguncian.

Kondisi terkini Wuhan diungkap seorang warga San Francisco, Amerika Serikat yang kini menetap di Wuhan, Doug Perez.

Baca: FAKTA di Balik Potret Dokter China Berbaring di Kamar yang Sepi

Baca: Untuk Pertama Kalinya, Tidak Ada Kasus Virus Corona Baru yang Dilaporkan di Wuhan

Kondisi terkini Wuhan diungkap seorang warga San Francisco yang kini menetap di Wuhan, Doug Perez.
Kondisi terkini Wuhan diungkap seorang warga San Francisco yang kini menetap di Wuhan, Doug Perez. (Tangkap Layar foxnews.com)

Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, Kamis (19/3/2020), kehidupan di Kota Wuhan kembali normal dan situasinya kian membaik.

Demikian dikatakan Doug Perez saat tampil sebagai narasumber di acara Fox & Friends First yang tayang pada Selasa (17/3/2020).

Perez menghadapi banyak kesulitan saat wabah virus corona menyebar di Wuhan.

Namun, dalam beberapa minggu terakhir, situasinya telah berubah secara dramatis.

Baca: Deretan Fakta Pasien Pertama Virus Corona di Wuhan, Identitasnya Terungkap

Baca: VIRAL Video Perawat Wuhan Lepas Masker, Ternyata Rayakan Penutupan Rumah Sakit Terakhir untuk Corona

"Jadi, situasinya sangat membaik akhir-akhir ini. Kami optimis, kami bisa hampir melaluinya di sini," ujar dia kepada pembawa acara Jillian Mele.

Terbaru, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan tidak ada pasien positif virus corona yang baru sejak wabah ini muncul di Wuhan.

Meski situasi di Wuhan mulai berangsur pulih, Perez mengatakan, karantina tetap masih berlaku di Wuhan, misalnya dengan membatasi aktivitas warga.

"Oleh karena itu, kami masih bergantung pada layanan pesan antar. Saat ini, layanan pesan antar sangat bisa diandalkan," ujar dia.

Kabar gembiranya, warga Wuhan mulai dapat mengakses layanan pesan antar untuk makanan cepat saji.

"Semuanya datang dalam satu jam," jelasnya.

Anggota staf RS memberikan hormat kepada pasien virus corona yang sembuh dan telah menyelesaikan 14 hari karantina di pusat rehabilitasi di Wuhan pada tanggal 10 Maret 2020.
Anggota staf RS memberikan hormat kepada pasien virus corona yang sembuh dan telah menyelesaikan 14 hari karantina di pusat rehabilitasi di Wuhan pada tanggal 10 Maret 2020. (Xinhua/Xiong Qi)

Perez kembali menjelaskan, situasi di Wuhan telah membaik di banyak hal.

Kehidupan di sana juga mulai kembali normal, baru-baru ini.

"Kami sangat senang tentang hal ini. Sebelum itu, situasinya jauh lebih buruk," kata dia.

Perez lantas menyarankan agar masyarakat dapat berpikir positif dan yakin dapat melewati hal ini.

"Jangan meninggalkan rumah dan patuhilah karantina yang telah ditetapkan," ujar dia.

Sementara itu, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, virus corona telah menyebar hingga 177 negara di seluruh dunia.

Sejumlah 219.345 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid-19.

Sebanyak 85.673 orang telah dinyatakan pulih per Kamis (19/3/2020) pukul 15.15 WIB.

Wuhan Tutup RS Sementara

Foto seorang dokter di Wuchang yang berbaring dengan pakaian pelindung yang lengkap di kamar penuh dengan kasur kosong beredar di media sosial.
Foto seorang dokter di Wuchang yang berbaring dengan pakaian pelindung yang lengkap di kamar penuh dengan kasur kosong beredar di media sosial. (China Media Group)

Sebelumnya, Kota Wuhan memutuskan untuk menutup rumah sakit sementara yang selama ini difungsikan untuk merawat pasien virus corona dengan gejala yang ringan.

Saking sepinya, seorang dokter di Wuchang, Wuhan terlihat berbaring di sebuah kasur dengan memakai pakaian serta kacamata pelindung.

Ruangan tempat dokter itu berbaring hanya berisi kasur kosong dan sepi penghuni.

Per Sabtu (14/3/2020) kemarin, Wuhan resmi menutup 14 rumah sakit sementara.

Sementara para dokter yang dikirim ke Wuhan untuk diperbantukan ke rumah sakit ini, juga telah dipulangkan atau kembali ke tempat tugas asalnya.

Dikutip dari CGTN, keputusan untuk membangun rumah sakit sementara di Wuhan terjadi pada 3 Februari 2020.

Pasalnya, bangsal di pusat kota tidak cukup untuk menampung pasien yang jumlahnya semakin meningkat.

Sebuah upacara untuk merayakan penutupan Rumah Sakit Sementara Wuchang.
Sebuah upacara untuk merayakan penutupan Rumah Sakit Sementara Wuchang. (The Beijing News)

Dua puluh hari kemudian, 14 bangunan telah dialihfungsikan menjadi rumah sakit sementara.

Rumah sakit sementara ini menawarkan lebih dari 10.000 bangsal untuk pasien COVID-19.

Ma Yonggang, Direktur Tim Medis Rumah Sakit Sementara Wuchang mengatakan, bila pemerintah tidak membangun rumah sakit sementara, pasien dengan gejala ringan justru dapat menulari orang-orang di sekitar sebab mereka tidak diisolasi.

"Jika kita tidak memiliki 10.000 tempat tidur ini, pasien dengan gejala ringan akan berinteraksi dengan masyarakat. Sehingga berpotensi menginfeksi anggota keluarga dan orang-orang di sekitar mereka," ujar Ma kepada Beijing News.

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya," tambah Ma.

Selama 20 hari terakhir ini, rumah sakit sementara Wuchang adalah medan perang bagi 14 tim kesehatan dari 868 pekerja medis, yang berasal dari sembilan provinsi, kota dan daerah yang berbeda di China.

Beruntung, tidak ada pekerja medis yang terinfeksi selama proses perawatan pasien itu.

Pun dengan jumlah kematian di Rumah Sakit Sementara Wuchang adalah nol alias tidak ada.

"Membangun rumah sakit sementara adalah strategi yang bagus dan tepat waktu dalam menangani masalah kekurangan ruang perawatan dan menghindari penyebaran virus lebih lanjut di kota," kata Ma.

Ma juga mengatakan, semua rumah sakit sementara akan didesinfeksi setelah penutupan.

Sementara para petugas kesehatan yang telah berada di garda terdepan melawan virus corona akan diberikan hari libur.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved