Kamis, 2 Oktober 2025

Update Corona di Dunia: Selandia Baru Deportasi 2 Turis, Islandia Lakukan Tes Besar-besaran

Pandemi global corona atau Covid-19 sudah menjangkiti hampir seluruh dunia.Sampai saat ini, sejumlah negara telah mengadopsi kebijakan lockdown.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Frederic J. BROWN / AFP
Seorang pelancong internasional yang mengenakan masker di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) pada 12 Maret 2020 sehari sebelum larangan bepergian penerbangan AS pada 26 negara Eropa sebagai bentuk pencegahan berkelanjutan terkait virus corona 

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi global virus corona atau Covid-19 sudah menjangkiti hampir seluruh dunia.

Sampai saat ini, sejumlah negara telah mengadopsi kebijakan lockdown.

Di antaranya China, Italia, Spanyol, Perancis, dan Malaysia.

Namun baik yang melakukan penguncian maupun tidak, mereka tetap menutup sekolah, tempat hiburan, dan semua layanan penting.

Baca: Update Corona Asia: Korea Selatan Berhasil Tahan Kasus Baru dan Hong Kong Karantina Kedatangan

Baca: Pertamina Utamakan Pelayanan kepada Pelanggan dan Tetap Waspada Penyebaran Covid-19 di Wilayah Timur

Pemerintah juga membatasi perjalanan baik dari dalam maupun keluar, untuk menahan pergerakan massa.

Secara global, wabah ini sudah menjangkiti 182.608 orang.

Sementara ada 7.717 orang harus meregang nyawa akibat pandemi asal Wuhan, China ini.

Kabar baiknya, 79.881 pasien dinyatakan telah sembuh.

Angka-angka ini merupakan hasil akumulasi kasus di 163 negara seluruh dunia.

Berikut perkembangan terbaru kondisi sejumlah negara Eropa yang terjangkit Covid-19 pada Selasa (17/3/2020):

1. Selandia Baru Deportasi Dua Wisatawan

Selandia Baru mendeportasi dua wisatawan asal Asia Tenggara.

Ternyata dua orang tersebut tidak mematuhi aturan karantina pribadi.

Padahal pemerintah telah mengumumkan bahwa setiap pengunjung yang masuk Selandia Baru harus mengisolasi diri.

Sama seperti karantina lainnya yakni dua pekan atau 14 hari.

Pejabat Imigrasi Selandia Baru, Stephen Vaughan menyebut dua wisatawan itu tidak bertanggung jawab.

"Tidak akan ditoleransi, itulah sebabnya orang-orang ini dideportasi pada akhirnya," alasan deportasi tersebut menurut media lokal pada Selasa (17/3/2020) dilansir Washington Post.

Dua orang wisatawan ini sedang ditahan dan dikarantina paksa.

Vaughan menegaskan, bila mereka tidak angkat kaki dari Selandia Baru setelah karantina maka akan ada ancaman penjara.

2. Jerman Prediksi Krisis Covid-19 sampai Akhir Mei

Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier memperkirakan krisis virus corona akan berlangsung hingga akhir Mei.

"Saya kira kita harus berurusan dengan hal ini di April dan Mei," katanya.

Jadi menurutnya tidak benar jika ada anggapan virus ini akan berakhir secepatnya.

3. Airbus Tunda Produksi di Perancis dan Spanyol

Airbus menghentikan kegiatan produksi dan perakitan di pabriknya Perancis dan Spanyol.

Pihak Airbus menerangkan, penyetopan produksi ini setidaknya berlangsung selama empat hari ke depan.

Langkah ini tampaknya menyiratkan gangguan paling serius dalam produksi Airbus sejak pemogokan mitra Inggris BAE Systems pada 1989.

4. Rumah Sakit Swiss Diprediksi Akan Kewalahan

Pejabat kesehatan Swiss memperingatkan, rumah sakit Swiss akan kewalahan, bila virus corona terus menyebar dengan cepat.

Dia mendesak rekan-rekannya untuk menghormati langkah-langkah darurat pemerintah untuk mengekang epidemi.

"Virus itu ada di antara kita, sekarang kita harus melakukan yang terbaik agar tidak menyebar lebih jauh."

"Terlalu banyak yang terinfeksi dan jika ini terjadi, rumah sakit akan kewalahan," ujar Daniel Koch, kepala penyakit menular di badan kesehatan federal Swiss dilansir Al Jazeera.

5. Islandia Lakukan Uji Covid-19 Secara Luas

Islandia tengah melakukan pengujian yang luas dengan jumlah warga mencapai 364.000.

Jumlah orang yang dites untuk COVID-19 ini lebih besar dari negara lain di dunia.

Sekitar 3.787 orang telah diuji, yang berarti 10.405 per juta, dibandingkan dengan 5.333 di Korea Selatan, 8.410 di Bahrain dan 2.281 di Italia.

Otoritas setempat telah mengidentifikasi 218 kasus sejak kasus pertama pada 28 Februari, dimana tiga orang dirawat di rumah sakit.

Belum ada kematian sampai saat ini.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved