Virus Corona
Soal Libur Sekolah, Jubir Penanganan Corona Minta Tak Konotasikan dengan Rekreasi
Terkait penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengajak masyarakat untuk menyatukan pandangan dalam penanganan Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara (Jubir) pemerintah Indonesia terkait penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengajak masyarakat untuk menyatukan pandangan dalam penanganan Covid-19.
Menurutnya, kasus virus corona ini merupakan kasus penyakit menular dan penangannya harus menggunakan pendekatan berbasis komunitas.
"Mari kita hadapi ini dengan berbasis komunitas," kata Achmad Yurianto saat berbicara di Metro TV, Minggu (15/3/2020) siang.
Beberapa daerah telah membuat keputusan untuk meliburkan kegiatan sekolah.
Yuri menekankan keputusan meliburkan sekolah ini diambil untuk mengurangi kontak yang terjadi.
Ia menegaskan kepada masyarakat agar tidak memaknai libur ini dengan rekreasi.
"Jangan dikonotasikan libur sama dengan rekreasi," jelas Yuri.
"Keinginan untuk meliburkan adalah untuk mengurangi kontak," tambahnya.
Baca: Menhub Budi Karya Positif Corona, 2 Menteri Jokowi Lain Waspada, Erick Thohir Bergegas Tes Hari Ini
Baca: Dua Orang di Jawa Tengah Positif Corona, Ganjar Pranowo Terlusuri Riwayat Perjalanan Pasien
Dalam kesempatan tersebut, Yuri mengumumkan bahwa ada peningkatan jumlah pasien sebanyak 21 pasien positif corona pada Minggu (15/3/2020) siang.
Dengan demikian, jumlah pasien positif corona berjumlah 117 orang dari sebelumnya 96 orang pada Sabtu (14/3/2020).
"Dari pemeriksaan yang kami dapatkan mulai kemarin sore dan tadi siang terdapat 21 kasus tambahan positif corona, 19 di Jakarta dan dua kasus lainnya di Jawa Tengah," ujar Yuri.
Dijelaskannya, pemerintah saat ini terus melakukan pelacakan terhadap siapa saja yang melakukan kontak dengan pasien positif corona.
Menurutnya, dengan pelacakan yang dilakukan secara intens tersebut, pasien positif corona bisa saja akan bertambah lagi.
"Tentunya dengan kita tracing pasti akan nambah lagi, nambah lagi terus sepert itu," kata Yuri.
Baca: UPDATE Virus Corona: Pasien Positif 117 Orang, Jokowi Minta Kepala Daerah Tentukan Statusnya
Baca: Soal Corona, Jokowi: Saatnya Kita Bekerja Dari Rumah, Belajar Dari Rumah, Ibadah di Rumah
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan untuk saat ini masyarakat diimbau untuk tak melakukan kegiatan di tempat keramaian.
Menurutnya, saat ini masyarakat bisa melakukan pekerjaan dari rumah.
Jokowi juga meminta agar masyarakat tetap tenang dalam menghdapai situasi yang terjadi saat ini
"Saya minta tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar sebaran Covid-19 bisa kita hambat," ungkap Jokowi saat konferensi pers di Istana Negara, Minggu (15/3/2020) siang.
"Dalam kondisi ini saatnya kerja dari rumah, belajar di rumah, ibadah di rumah," sambung Jokowi seperti disiarkan TvOne.
Presiden Jokowi juga mengimbau kepada kepala daerah agar meninjau wilayahnya guna dapat menentukan status daerahnya masing-masing.
Baca: Jokowi Sebut Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Telah Bekerja Secara Efektif
Baca: Sejumlah Negara Lakukan Lockdown Sikapi Virus Corona, Achmad Yurianto: Kita Tidak Latahan
Menurutnya, penyebaran covid-19 di Indonesia derajatnya bervariasi antar daerah.
"Oleh karena itu saya minta kepada seluruh gubernur, bupati, wali kota untuk terus memonitor kondisi daerah dan terus berkonsultasi dengan pakar medis dalam menelaah situasi yang ada," kata Jokowi
Ia meminta kepala daerah untuk berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menentukan status daerahnya.
"Terus berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menentukan status daerahnya, siaga darurat ataukah tanggap darurat bencana non alam" jelas Jokowi.
(Tribunnews.com/Tio)