Selasa, 7 Oktober 2025

Blok Masela

Investasi di Proyek LNG Abadi Blok Masela Capai Rp 342 Triliun, Serap Ribuan Tenaga Kerja

Inpex akan mengoptimalkan desain, mengurangi resiko teknis, dan meningkatkan kepastian biaya serta jadwal.

Diaz/Tribunnews
ABADI MASELA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung ketika ditemui usai acara Peresmian Fase FEED Proyek LNG Blok Mansela di Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). Ia mengungkap investasi di Proyek LNG Abadi di Blok Masela mencapai 20,94 miliar dolar AS atau sekitar Rp 342 triliun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investasi di Proyek LNG Abadi di Blok Masela mencapai 20,94 miliar dolar AS atau sekitar Rp 342 triliun (kurs Rp 16.343 per dolar AS).

Proyek LNG Abadi digarap oleh perusahaan patungan INPEX Coorpartion melalui anak usahanya, yaitu Inpex Masela Ltd, bersama PT Pertamina Hulu Energi Masela dan Petronas Masela Sdn. Bhd.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyebut proyek ini juga akan menyerap ribuan tenaga kerja.

Baca juga: Disaksikan Prabowo, PGN-INPEX Masela Kerja Sama Penjualan LNG dari Blok Masela

"Dengan nilai investasi sebesar 20,94 miliar USD, proyek ini menyerap sekitar 12.611 tenaga kerja pada fase development dan sekitar 850 tenaga kerja pada fase operasi," katanya dalam acara Peresmian Fase FEED Proyek LNG Blok Mansela di Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).

Pada Kamis ini, Inpex Masela, sebagai operator dan mewakili para mitra Joint Venture, menyelenggarakan acara peresmian dimulainya tahap Front-End Engineering and Design (FEED) untuk Proyek LNG Abadi, Blok Masela di Indonesia.

Peresmian ini menjadi tanda dimulainya pelaksanaan FEED setelah penunjukan para kontraktor untuk mengerjakan empat paket utama FEED.

Empat paket itu ada Subsea Umbilicals, Risers and Flowlines (SURF); Gas Export Pipeline (GEP); Floating Production Storage and Offloading (FPSO); dan Onshore Liquefied Natural Gas (OLNG) Plant.

Tahap ini merupakan merupakan tonggak strategis dalam perjalanan proyek LNG Abadi menuju realisasi.

Dalam tahap ini, Inpex akan mengoptimalkan desain, mengurangi resiko teknis, dan meningkatkan kepastian biaya serta jadwal.

Yuliot menyampaikan bahwa tahap FEED untuk proyek ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan Proyek Lapangan Abadi di Blok Masela.

”Proyek ini bukan hanya proyek migas biasa, tetapi salah satu pilar ketahanan energi serta motor penggerak pembangunan nasional dan daerah,” ujarnya.

Yuliot menekankan pemerintah menaruh harapan besar agar proyek ini berjalan sesuai jadwal dan memberi manfaat maksimal bagi bangsa.

”Saya ingin menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan proyek ini melalui dukungan fleksibilitas dalam peraturan pengadaan serta dukungan percepatan seluruh perizinan terkait secara tepat waktu untuk berbagai kegiatan pada fase FEED dan EPC,” ucapnya.

Diketahui, lapangan ini memiliki cadangan gas sekitar 18,54 TCF.

Setelah beroperasi penuh, kapasitas produksinya akan mencapai 9,5 juta ton LNG per tahun (Million Tons Per Annum/MTPA), 150 Juta Standar Kaki Kubik per Hari (MMSCFD/Million Standard Cubic Feet), dan sekitar 35 ribu barel kondensat minyak per hari (BCPD/Barel Condensate Per Day).

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved