Selasa, 7 Oktober 2025

Jawaban Menteri PU Saat Ditanya Kelanjutan Proyek Pembayaran Tol Nirsentuh: Tunggu Wangsit!

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo berkelakar ketika ditanya soal kelanjutan sistem pembayaran tol nirsentuh di Indonesia

Tribunnews/Endrapta Ibrahim
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di peresmian gedung baru Fakultas Ilmu Administasi Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Jumat (10/1/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo berkelakar ketika ditanya soal kelanjutan sistem pembayaran tol nirsentuh di Indonesia atau Multi Lane Free Flow (MLFF).

Dody mengatakan masih ingin berdoa dulu sembari menanti wangsit untuk melanjutkan proyek MLFF ini.

"MLFF ya nanti kita berdoa dulu lah, dapat wangsitnya kapan," katanya ketika ditemui usai peresmian gedung baru Fakultas Ilmu Administasi Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Jumat (10/1/2025).

Ditemui di tempat sama, Sekretaris Jenderal Kementerian PU Zainal Fatah mengungkap bahwa kelanjutan dari sistem ini belum memiliki perkembangan terbaru.

Meski demikian, ia meyakini Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah mengadakan pertemuan dengan pihak Hungaria selaku investor di proyek ini untuk membahas kelanjutannya.

"Belum ada perkembangan. Belum ada progres. Pertemuan teknis pasti dengan BPJT. Kan PJPK (Penanggung Jawab Proyek Kerjasama)-nya kan di BPJT," ujar Zainal.

Sebelumnya, Dody pernah mengatakan bahwa permasalahan aturan menjadi faktor yang membuat MLFF tak kunjung diterapkan.

Menurut Dody, banyak peraturan di Kementerian PU yang belum tersinkronisasi, sehingga penerapan sistem ini tak kunjung terealisasi.

"Banyak bolong di saya. Saya masih beres-beres aturan, banyak aturan yang belum sinkron sana-sini. Banyak," kata Dody ketika ditemui di kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2024).

Merespons PT Roatex Indonesia Toll System sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang siap menerapkan sistem ini pada kuartal pertama 2025 mendatang, Dody hanya mengucap syukur.

Baca juga: Catat, 7 Daftar Tol yang Terapkan Pembayaraan Tanpa Setop MLFF, Ada Tol Jagorawi

Ia meminta doa agar sistem ini bisa berjalan. Menurut dia, dibutuhkan optimisme dalam menerapkannya.

"Mohon doanya saja. Kita kan harus optimis," ujar Dody.

Pihak Hungaria selaku investor proyek sistem pembayaran tol nirsentuh ini sebenaranya telah menyatakan kesiapan untuk menerapkannya.

Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Lilla Karsay, mengatakan pemerintahnya tetap berkomitmen dan tidak menarik dana yang sudah digelontorkan.

"Meski menghadapi beberapa masalah dalam komunikasi atau perbedaan budaya. Komitmen kami tetap dan Hungaria akan menepati janji," ujar Lilla saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).

Baca juga: Sukses Diujicoba, Teknologi MLFF Diterapkan Bertahap di Ruas Tol Bali Mandara Oktober 2024

Diketahui, Hungaria telah menggelontorkan dana senilai 300 juta dolar AS atau berkisar Rp 4,5 triliun yang didanai oleh dana publik Hungaria.

Proyek ini digarap oleh PT Roatex Indonesia Toll System sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP), setelah memenangkan tender di tahun 2021.

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg mengatakan, inti dari kolaborasi antara kedua negara berpotensi membuka kolaborasi lebih lanjut antara kedua negara.

"Serta memperkuat persahabatan dan kemitraan antara kedua negara," ujar Keszeg.

MLFF merupakan sistem yang ditawarkan RITS untuk mengatasi peningkatan kemacetan di gerbang tol yang menyebabkan kerugian ekonomi bagi Indonesia sebesar 300 juta dolar Amerika Serikat (AS) setiap tahun.

Data Bank Dunia tahun 2019 mencatatkan kemacetan menyebabkan kerugian ekonomi di Indonesia sebesar 4 miliar dolar AS per tahun.

Keszeg menyampaikan, pihaknya menawarkan sistem pembayaran non stop dan tanpa sentuh melalui MLFF berbasis satelit yang disebut mampu mengurangi waktu tempuh kendaraan.

Selain itu, berdampak positif bagi lingkungan karena mengurangi polusi udara maupun kebisingan akibat kemacetan di gerbang tol.

Model menggunakan mesin simulasi CANTAS untuk memberikan gambaran pembayaran tol nir sentuh dengan barrier di Jakarta, Rabu (6/11/2024). Sistem pembayaran nonstop nir sentuh dan teknologi melalui Multi Lane Free Flow berbasis Satelit yang dikembangkan Roatex ini juga mampu memangkas waktu tempuh dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan mengurangi polusi udara dan suara akibat kemacetan di pintu tol dan pernah diuji coba di Bali. Warta Kota/Yulianto
Model menggunakan mesin simulasi CANTAS untuk memberikan gambaran pembayaran tol nir sentuh dengan barrier di Jakarta, Rabu (6/11/2024). Sistem pembayaran nonstop nir sentuh dan teknologi melalui Multi Lane Free Flow berbasis Satelit yang dikembangkan Roatex ini juga mampu memangkas waktu tempuh dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan mengurangi polusi udara dan suara akibat kemacetan di pintu tol dan pernah diuji coba di Bali. Warta Kota/Yulianto (/Warta Kota/Yulianto)

Pihaknya menerangkan bahwa pengembangan MLFF merujuk pada kontrak yang disepakati sebelumnya.

Mereka berkomitmen untuk segera menyelesaikan pekerjaan utama dalam perubahan sistem pembayaran tol di Indonesia.

Keberadaan MLFF dinilai semakin kuat dengan dukungan dari Pemerintah Indonesia setelah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) non-Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada Mei 2024.

Hal itu didasari Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.

RITS menganggap peraturan ini adalah dasar hukum bagi pelaksanaan sistem MLFF yang telah dinantikan oleh pihaknya dan pemangku kepentingan lainnya.

Kehadiran MLFF berbasis satelit disebut sebagai lompatan besar dalam sistem pembayaran tol di Tanah Air, sehingga dapat menciptakan nilai bagi kemajuan teknologi jalan tol di Indonesia.

Negara ini juga akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara dalam memanfaatkan sistem MLFF.

"Kami siap. Teknologi kami sudah siap. Kami membutuhkan kolaborasi yang sangat kuat dari ekosistem, dan dalam ekosistem ini, yang sebagian merupakan perusahaan milik negara atau pelaku publik (public players), ini adalah sesuatu yang sangat menjanjikan dengan hasil yang positif," tutur Keszeg.

Keszeg mengatakan, tengah mempertimbangkan dan merencanakan seluruh upayanya untuk memiliki pembukuan laporan keuangan perusahaan pada kuartal pertama tahun 2025.

Direktur PT Roatex Indonesia Toll System, Renaldi Utomo Djojohadikusumo, berujar hingga saat ini belum ada dana yang keluar dari Pemerintah Indonesia.

Sejauh ini, dana yang digelontorkan masih berasal dari Pemerintah Hungaria.

"Tidak ada satu rupiah pun dari Indonesia. Kami masih berkomitmen untuk berinvestasi, kami tetap berkomitmen untuk berinvestasi, dengan permintaan untuk melakukan sedikit penyesuaian pada sistem, kami juga masih berkomitmen," tuturnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved