Virus Corona
Teknologi ''Conversational AI'' Bisa Memudahkan Layanan Pelanggan di Tengah Pandemi Covid-19
Perusahaan harus menyiapkan dan menyediakan banyak platform bagi konsumen agar dapat menghubungi layanan pelanggan dengan mudah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat banyak industri bisnis melakukan penyesuaian dalam kegiatan operasionalnya.
Bagi pelaku usaha di bidang barang dan jasa, layanan pelanggan memegang peran penting ketika berinteraksi dengan konsumen.
Guna menghadapi perubahan di tengah pandemi Covid-19, perusahaan harus memperkuat sistem teknologi dalam layanan pelanggan mereka agar lebih maksimal.
Baca: Tokopedia Bantu UMKM Mengadopsi Penjualan Online di Fase New Normal
Baca: Dikritik Belum Matang Pimpin AS, Trump Serang Mantan Menhan AS: Saya Senang Jika Dia Lenyap
Selain itu, perusahaan harus menyiapkan dan menyediakan banyak platform bagi konsumen agar dapat menghubungi layanan pelanggan dengan mudah.

Menurut Ravi Saraogi, Co-founder & President APAC, Uniphore, pusat kontak akan menjadi faktor penentu tentang bagaimana pelanggan terlibat dan mendapatkan yang terbaik dari pengalaman mereka.
Karena itu, guna membantu perusahaan memperkuat pusat kontaknya, Uniphore memperkenalkan teknologi Conversational AI yang memungkinkan komputer berinteraksi dengan manusia dengan mensimulasikan suara manusia atau obrolan (chat) untuk mengotomatisasi komunikasi.
Teknologi Conversational AI ini dirangkum Uniphore dalam sebuah solusi yang mencakup tiga produk perangkat lunak yakni auMina (otomatisasi dan analitik percakapan), akeira (bantuan percakapan), dan amVoice (keamanan percakapan).
Dia menjelaskan, Conversational Service Automation Uniphore adalah teknologi untuk mengaktifkan otomatisasi front office di pusat kontak.
"Otomatisasi yang didukung oleh analisis real-time ini secara terus menerus mempelajari hal baru dengan sendirinya, sehingga memungkinkan untuk mendengarkan percakapan secara real-time di semua saluran dan kemudian mengubahnya menjadi insight yang dapat ditindaklanjuti," jelas Saraogi.
Hasilnya adalah situasi win-win sehingga bisnis dapat mengurangi tekanan kerja agen call center, meningkatkan akurasi informasi dan kepuasan pelanggan yang lebih besar.
"Dengan membantu lebih banyak pusat kontak memanfaatkan kecerdasan buatan, otomatisasi, dan mesin pembelajaran, maka akan semakin banyak orang mendapatkan informasi dan bantuan yang mereka butuhkan lebih cepat dan dengan biaya lebih rendah daripada yang ditawarkan oleh sistem tradisional," jelasnya.