Selasa, 7 Oktober 2025

Kemenkeu Sebut APBN Cukup Kuat Meski Ada Sejumlah Pekerjaan Rumah

Pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah tujuannya untuk menggenjot daya saing dan mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM/SYAHRIZAL
Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kementerian Keuangan menyatakan di era 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK, kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara terus menunjukkan sejumlah perbaikan kendati masih ada beberapa pekerjaan rumah yang mesti dilakukan.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menyampaikan, APBN turut berkontribusi dalam pembangunan nasional, salah satunya melalui pembiayaan infrastruktur yang dinilainya cukup konsisten.

Askolani mengatakan, pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah tujuannya untuk menggenjot daya saing dan mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain.

“Infrastruktur itu untuk jangka menengah panjang, kalau kita gak bangun negara kita gak bisa lari lebih cepat lagi dan pemerataan pembangunan belum bisa maksimal,” kata Askolani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018).

Askolani menjelaskan, memang, dampak dari pembangunan infrastruktur tidak akan bisa dirasakan jangka pendek ke pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun, dengan adanya infrastruktur yang memadai, hal itu akan memacu pertumbuhan ekonomi ke depannya.

“Infrastrutur tidak bisa bangun terus tumbuh, butuh waktu, kalau ini hanya sambilan tidak ada gunanya, tapi kalau konsisten, bangun jalan terbuka, pelabuhan jadi, bandara bagus, jadi yang nikmati bukan sekarang, tunggu 3-4 tahun ke depan, itu kan memacu,” kata Askolani.

Baca: Mendagri Bantah Rencana Dana Kelurahan Ada Unsur Politik

Tak hanya di sektor fisik seperti pembangunan infrastruktur, lanjut Askolani, pemerintah juga fokus dalam pembangunan manusia seperti pendidikan, belanja sosial dan pendidikan. Dampaknya pun mulai terlihat dari tingkat kemiskinan yang mulai turun di bawah 10 persen.

“Ini kemudian terlihat nyata. Tentu harus ada pijakan yang lebih stabil lagi, Program Keluarga Harapan berkualitas, program bantuan subsisi tepat sasaran, infrastruktur konsisten, pembangunan desa dilanjutkan, saya yakin itu cikal bakal kita bisa tambah maju lagi ke depan,” imbuhnya.

Baca: Dua Bomber Bergabung, 5 Pemain Persib Bandung Ini Justru Dipulangkan Jelang Laga Kontra PSM Makassar

Pekerjaan Rumah

Askolani menyebut, meski kondisi APBN saat ini masih sangat mendukung dan cukup kuat, ia pun tak menampik masih banyak pekerjaan rumah yang harus diperbaiki pemerintah ke depan.

Kementerian Keuangan, imbuhnya, terus berupaya menjaga agar defisit APBN lebih rendah di bawah 2 persen, keseimbangan primer juga diharapkan bisa mendekati nol.

“Keseimbangan primer jangka menengah diharapkan bisa mendekati nol. Sekarang sudah positif," jelasnya.

Baca: Rafathar Usil Kunci Sang ART di Kamar Mandi, Nagita Slavina Geram dan Semprot Raffi Ahmad

Sementara, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto diharapkan terkendali di level 30 persen. Selain itu, rasio penerimaan pajak juga diharapkan kembali meningkat.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved