Selasa, 30 September 2025

Keputusan Moody's Buat Pasar Modal Semakin Dipercaya Investor

Menurut Tito, ketika perekonomian dunia dilanda resesi, laju perekonomian Indonesia memang tergolong stabil

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai keputusan Lembaga Pemeringkat Moody’s Investor Service terkait dengan peringkat Indonesia layak investasi (investment grade) akan berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, ‎peringkat tersebut juga akan membuat Indonesia, khususnya pasar modal domestik akan semakin dipercaya sebagai negara tujuan investasi oleh para pemodal baik di dalam maupun di luar negeri.

Menurut Tito, ketika perekonomian dunia dilanda resesi, laju perekonomian Indonesia memang tergolong stabil, yang terlihat dari laju inflasi di sepanjang 2015 mencapai 3,35 persen secara tahunan (Januari hingga Desember 2015) atau merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir sejak 2010.

Di sisi lain, kata Tito, tingkat imbal hasil pasar modal Indonesia dalam lima tahun terakhir masih merupakan yang tertinggi atau 178,51 persen jika dibandingkan pasar modal lain di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand hanya 169,61 persen, Malaysia 127,95 persen, dan Singapura 90,79 persen.

“Ke depannya, serangkaian program pengembangan yang telah dan akan kami lakukan akan kami buat dengan lebih baik lagi untuk menunjang pertumbuhan pasar modal dalam jangka menengah dan jangka panjang,” kata Tito dalam keterangan resminya, Jumat (29/1/2016).

Sebelumnya, dalam siaran persnya, Moody’s menegaskan bahwa permintaan akan peringkat utang negara (sovereign credit rating/SCR) Republik Indonesia pada Baa3/stable outlook.

Terakhir kali Moody’s melakukan afirmasi atas SCR Indonesia pada Baa3/stable outlook dilakukan pada 18 Januari 2012 silam.

Beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi SCR Indonesia kali ini adalah pengelolaan keuangan pemerintah yang kuat di tengah peningkatan defisit fiskal.

Selain itu, respon dan kebijakan efektif yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia menjadi faktor kunci lainnya, khususnya kebijakan dalam mengelola risiko terhadap penurunan harga komoditas dan volatilitas pasar keuangan internasional.

Outlook stabil dinilai Moody’s juga mencerminkan bahwa perekonomian Indonesia memiliki ketahanan yang baik khususnya dalam menghadapi tekanan eksternal sebagai akibat dari pelemahan harga komoditas dunia.

Meskipun tekanan eksternal terhadap pertumbuhan ekonomi dunia kemungkinan masih akan tetap terjadi, namun perekonomian Indonesia diyakini masih akan mampu untuk tetap tumbuh lebih baik dibandingkan negara dengan peringkat yang sama.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved