Selasa, 7 Oktober 2025

Pelindo I Gandeng Pelabuhan Rotterdam

Pelindo I terus berupaya mengoptimalkan layanan pelabuhan. Salah satu cara dengan menggandeng dua perusahaan pelabuhan asal Belanda

Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Pelindo I Gandeng Pelabuhan Rotterdam
Tribun Medan/DEDY SINUHAJI
Sejumlah pekerja sedang melakukan pengecekan brake troli container crane di Pelabuhan BICT Belawan Medan, Sumut, Kamis (21/2/2013). PT Pelabuhan Indonesia I menyiapkan dana hingga Rp 3 triliun untuk memperpanjang dermaga di Pelabuhan Belawan International Container Terminal (BICT). Untuk tahun 2013 Pelindo I menargetkan volume bongkar muat peti kemas hingga 1 juta Teus di BICT Pelabuhan Belawan. TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I terus berupaya mengoptimalkan layanan pelabuhan. Salah satu cara dengan menggandeng dua perusahaan pelabuhan asal Belanda untuk mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung dan Belawan di Medan, Sumatera Utara.

Perusahaan pertama adalah Port of Rotterdam Authorithy untuk menjadi konsultan untuk pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung. Menurut Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama Pelindo I, Port of Rotterdam punya rekam jejak panjang dalam mengelola pelabuhan kelas dunia. Sayang, Bambang enggan membeberkan nilai kerjasama ini.

Pelindo I sengaja menghadirkan lebih awal sistem layanan manajemen pelabuhan. Supaya, pembentukan anak usaha Kuala Tanjung yang bernama PT Prima Multi Terminal bersama PT Waskita Karya Tbk dan PT Pembangunan Perumahan bisa berjalan mulus.

Pengerjaan konstruksi Kuala Tanjung sendiri diperkirakan baru dimulai akhir tahun ini. Menurut Asisten Manager Humas Pelindo I, Muhammad Eriansyah saat ini Pelindo I masih menunggu selesainya proses perizinan analisa dampak lingkungan (Amdal). Amdal tersebut digunakan sebagai syarat pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung.

Sambil menunggu izin ke luar, anak usaha ini tengah menyiapkan pekerjaan konstruksi, "Mudah-mudahan akhir Oktober ini izinnya keluar dan tahun ini bisa ground breaking," harapnya.

Perusahaan kedua yang digandeng, Van Ord Dredging And Marine Contractors BV. Pelindo dan perusahaan ini akan membentuk perusahaan patungan di bidang pengerukan alur pelayaran di pelabuhan Belawan. Alur yang semula hanya menampung kapal sampai 10 ton bobot mati, bisa menjadi 14 bobot mati.

Pelindo I bakal butuh waktu untuk merealisasikan rencana kedua ini. Soalnya, Pelindo I masih belum mengantongi konsesi pengelolaan alur di pelabuhan Belawan.

Nanti setelah anak usaha terbentuk, Pelindo I baru mulai mengurus permohonan konsesi ke pihak Kementerian Perhubungan. "Kami akan bentuk perusahaan patungannya lebih dulu," imbuhnya.

Tanpa menjelaskan kapan perusahaan patungan ini terbentuk, Pelindo I sudah siap menjadi pemilik mayoritas. Sedangkan mitranya perusahaan asal Belanda itu akan menggengam kepemilikan saham di bawah 50%. (Putri Werdiningsih)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved