Selasa, 30 September 2025

Proyek Tol Cisumdawu Digenjot

PT Jasa Sarana berusaha menggenjot proyek pembangunan ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - PT Jasa Sarana berusaha menggenjot proyek pembangunan ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Menurut Direktur Utama PT Jasa Sarana, Soko Sandi Buwono, pihaknya optimistis bahwa pembangunan semua seksi dapat tuntas sesuai target.

"Kami yakin, insya Allah, operasional seluruh seksi dapat berlangsung 2016," kata Soko, di tempat kerjanya, Jalan Tubagus Ismail Bandung, akhir pekan kemarin.

Soko mengemukakan, proyeksi terdekat yaitu seksi pertama, yang menghubungkan Cileunyi-Rancakalong diproyeksikan bisa beroperasi lebih awal. Targetnya, pengoperasian Cileunyi-Rancakalong pada 2015.

Soko menjelaskan, kehadiran Tol Cisumdawu sangat strategis. Pasalnya, jelas dia, selain memperkuat sarana infrastruktur Jabar, juga menunjang Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Ditegaskan, untuk merealisasikan target itu, pihaknya terus mencatat progres pembebasan lahan. Sejauh ini, pembebasan lahan pada seksi 1 mencapai 27 persen.  "Sementara pembebasan lahan untuk seksi 2, yaitu 50 persen," katanya.

Agar pembangunan dapat sesuai target, Soko menyatakan, sejak akhir Juli 2013, pihaknya memulai menyalurkan pembayaran uang ganti rugi (UGR) kepada para pemilik lahan. Sejak 2 Agustus tahun ini, sahut Soko, pembayaran UGR sebanyak 120 bidang atau luasnya sekitar 122.749 meter per segi. Nilainya Rp 19,20 miliar.

"Itu menggunakan dana mandiri kami," imbuh Soko, yang juga menargetkan proyek Ciawi-Sukabumi untuk rute Ciawi-Caringin sepanjang 7 kilometer, bergulir akhir tahun ini.

Soko menjelaskan, berdasarkan penugasan Kementrian Pekerjaan Umum (PU), melalui Tim Pembebasan Tanah (TPT) Kementrian PU dan Panitia Penyedia Tanah (P2T) Kabupaten Sumedang, pihaknya merealisasikan pembayaran UGR pengadaan tanah proyek Tol Cisumdawu Seksi 3  (Sumedang-Cimalaka) sepanjang 3,75 km dengan luas lahan 100,2 hektare.

"Untuk Seksi 4 (Cimalaka-Legok) sepanjang 7,2 kilometer, kebutuhan lahan 83,6 hektare. Seksi 5 (Legok-Ujung Jaya) sepanjang 15,9 kilometer, butuh lahan seluas 216,1 hektare. Seksi 6 (Ujung Jaya-Dawuan) sepanjang 4,04 kilometer, butuh lahan seluas 22 hektare," kata Soko.

Soko memperkirakan, untuk seksi 1-2, butuh dana pengadaan lahan Rp 665 miliar. Pada seksi 3-6, kebutuhan dana pengadaan lahan Rp 630 miliar. Jumlah itu, sambungnya, belum termasuk konstruksi.

Total estimasi biaya konstruksi, kata Soko, mencapai Rp 7,79 triliun. Angka itu, terdiri atas estimasi seksi I sekitar Rp 1,10 triliun. Untuk seksi 2 estimasinya Rp 4,63 triliun.

"Seksi 3 sekitar Rp 225,68 miliar. Lalu seksi 4 sekitar Rp 786,24 miliar. Seksi 5 senilai Rp 859,04 miliar. Seksi 6 sebesar Rp 185,12 miliar," kata Soko. (win)

Sumber: Tribun Jabar
Tags
tol
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved