Selasa, 30 September 2025

Ramadan 2013

Ayam Kampung Mulai Langka di Cianjur

Akibatnya sejumlah pedagang daging ayam kampung mulai kewalahan melayani pembeli yang justru meningkat pada Ramadan ini.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Ayam Kampung Mulai Langka di Cianjur
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Gugum (36) membersihkan ayam kampung potong dagangannya di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung,

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pasokan ayam kampung di Kabupaten Cianjur mulai minim dan langka. Akibatnya sejumlah pedagang daging ayam kampung mulai kewalahan melayani pembeli yang justru meningkat pada Ramadan ini.

Seperti yang dirasakan Endi (21), penjual daging ayam kampung di Pasar Induk Cianjur (PIC) di Jalan Suroso, Kecamatan Cianjur ketika ditemui Tribun, Minggu (14/7/2013). Menurut Endi, kini ia hanya mampu menjual sebanyak 30-40 ekor ayam kampung per harinya akibat pasokan minim.

"Normalnya bisa 150 ekor terjual kalau di bulan Ramadan. Tapi sekarang ayamnya susah dicari. Kalaupun dikirim paling banyak 50-70 ekor. Biasanya bisa dikirim 200 ekor kalau normal," kata Endi.

Dampak lainnya akibat minimnya pasokan, Endi terpaksa menaikkan harga sekitar Rp 5 ribu per ekornya. Pasalnya harga ayam kampung per ekornya juga mengalami kenaikan meski tak terlalu signifikan.

"Harga daging ayam kampung tergantung dengan ukurannya. Kalau ayam jago misalnya, bisa mencapai Rp 85 ribu per ekor dengan berat satu setengah kilo. Kalau biasanya Rp 80 ribu bisa dapat dua kilo. Sedangkan ayam kampung biasa, setengah kilonya Rp 25 ribu dari harga sebelumnya Rp 20 ribu," kata Endi.

Endi mengatkan minimnya pasokan ayam kampung ini mulai terjadi pascakenaikan bahan bakar minyak (BBM). Namun kelangkaan mulai dirasakan ketika memasuki bulan Ramadan.

"Katanya sih memasuki Ramadan banyak pemilik ayam kampung lebih memilih menggunakannya untuk konsumsi sendiri karena harga kebutuhan pokok naik," kata Endi.

Pernyataan Endi diamini Mahfudin, pemasok ayam kampung asal Kampung Campakawarna, Desa Sukapura, Kecamatan Campakamulya, Kabupaten Cianjur ketika ditemui Tribun di PIC, Minggu (14/7/2013). Dalam sehari ia hanya bisa memasok ayam kampung sekitar 30 ekor untuk sejumlah pedagang daging ayam kampung di PIC.

"Di Cianjur memang hanya ada di PIC yang ada pedagang daging ayam kampungnya. Tapi untuk memenuhi kebetuhan para pedagang di PIC sudah susah. Sebab barangnya langka meski sudah berkeliling ke banyak peternak ayam kampung di Warungkondang dan Cikalong," kata Mahfudin.

Saking sulitnya mendapat pasokan, Mahfudin pun terpaksa menumpuk ayam kampung yang diperolehnya dari berbagai tempati itu di kediamannya. Itu dilakukannya untuk mengurangi ongkos kirim ke para pedagang daging ayam kampung di PIC.
"Jadi bukan ditimbun sehingga harganya mahal. Tapi untuk mengurangi ongkos yang membengkak kalau tidak disekalikan pengirimannya," kata Mahfudin.

Ketua Komisi II DPRD Cianjur, Susilawati, mengatakan akan melakukan pemantauan harga bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cianjur ke sejumlah pasar di Kabupaten Cianjur. Pasalnya berdasarkan pemantauan harga memang terus merangkak naik hingga hari kelima puasa ini.

"Ayam kampung yang biasa dibeli Rp 30 ribu sekarang Rp 50 ribu. Itu pun pasokannya sudah langka. Kabarnya pasokan ikan juga kurang. Selain itu harga bumbu juga sudah mahal. Ini sudah mengkhawatrikan dengan harga seperti itu. Apalagi menjelang lebaran," kata Susilawati kepada Tribun, Jumat (12/7).

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved