Jumat, 3 Oktober 2025
ABC World

Komunitas Kristen Indonesia di Australia Temukan Arti Natal Sesungguhnya Saat Pandemi

Umat Kristiani asal Indonesia di Australia mengaku merayakan Natal di tengah ketidakpastian karena pandemi COVID-19. Tapi mereka menemukan…

Perayaan Natal di New South Wales (NSW), negara bagian Australia dengan penduduk terbanyak dan beribukota Sydney akan terasa berbeda pada tahun ini.

\'Lockdown\' ketat telah diberlakukan di kawasan Northern Beaches akibat wabah baru virus corona.

Hari Rabu kemarin, Pemerintah NSW telah membagi kawasan pantai utara di kota Sydney menjadi dua zona.

Dalam pengumumannya, Premier Gladys Berejiklian memberikan sedikit pelonggaran bagi warganya agar bisa saling mengunjungi selama tiga hari untuk merayakan Natal.

Namun ada perbedaan peraturan di tiap zona soal siapa dan berapa banyak orang yang boleh ada dalam satu rumah.

Pdt Kian Holik, Pastor Gereja Macquarie Indonesian Trinity Church (MITC) mengatakan kepada ABC Indonesia bahwa kalangan jemaat Indonesia merasakan ketidakpastian untuk perayaan Natal tahun ini.

"Jemaat lebih merasa ketidakpastian, karena rencana pergi atau tidak pergi beribadah [jadi] suatu pertanyaan," ujarnya saat dihubungi Erwin Renaldi dari ABC Indonesia di Melbourne.

MITC Sydney - Pendeta Kian

Supplied: Debbie Gunawan: Pendeta Kian Holik dari gereja MITC Sydney mengatakan akan kembali memberlakukan aturan empat meter persegi per satu orang untuk ibadah Natal besok (25/12).

Pendeta Kian dari MITC Sydney mengingatkan jika di tengah kesulitan yang hadapi jemaat, "Tuhan itu tetap berkuasa".

"Jangan takut, walaupun kehidupan kita akan tidak pasti dalam waktu ke depan, tapi Tuhan itu selalu berkuasa dan Dia itu Maha Kuasa," ujarnya kepada ABC Indonesia.

"Juga mengucap syukur, berterima kasih atas apa yang kita peroleh, situasi kita jauh lebih dibandingkan negara lain, walaupun ada pembatasan dan tiba-tiba ada wabah, tetap harus bersyukur."

Sementara, Ps Robin dari GMS Sydney mengajak warga Indonesia di Australia untuk tetap taat kepada peraturan Pemerintah Australia.

"Sebagai gereja, kita percaya akan kebijakan Pemerintah Australia dengan segala aturan pembatasan yang dilakukan itu untuk kebaikan kita sesama," jelasnya.

"Di tengah ketidakpastian pandemi, kita harus terus memberitakan injil keselamatan, kasih setia Tuhan, kebaikan Tuhan, kepada setiap orang yang membutuhkan."

Ikuti berita seputar pandemi Australia dan lainnya di ABC Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved