Senin, 6 Oktober 2025
ABC World

Lempar Telur Ke Kepala PM Australia, Perempuan Ini Dihukum Kerja Sosial Selama 18 Bulan

Seorang perempuan yang melemparkan sebutir telur ke kepala Perdana Menteri (PM) Scott Morrison pada sebuah acara kampanye pemilihan…

Seorang perempuan yang melemparkan sebutir telur ke kepala Perdana Menteri (PM) Scott Morrison pada sebuah acara kampanye pemilihan umum lalu dijatuhi hukuman kerja sosial selama 18 bulan dan harus menyelesaikan pelayanan masyarakat selama 150 jam.

Pelempar telur ke PM Scott Morrison:

  • Amber Holt berusaha untuk memecahkan telur ke kepala PM Scott Morrison pada acara kampanye di bulan Mei 2019
  • Wanita berusia 25 tahun itu sebelumnya telah mengaku bersalah atas serangan itu dan memiliki ganja saat melakukan serangan itu
  • Amber Holt memperingatkan orang lain agar tidak mengikuti perbuatannya yang disebutnya sebagai "egois dan bodoh"

Amber Holt, 25 tahun, menjalani sidang vonis di Pengadilan Negeri Albury, New South Wales (NSW) pada Selasa (23/7/2019), setelah awal bulan ini mengaku bersalah melempar telur ke Perdana Menteri (PM) Scott Morrison.

Amber Holt melemparkan sebutir telur ke kepala PM Scott Morrison ketika dia sedang berkampanye di sebuah konferensi Asosiasi Wanita Pedesaan di Albury, NSW pada bulan Mei.

Telur itu sempat mengenai kepalanya tetapi tidak pecah.

Amber Holt juga mengaku bersalah memiliki ganja pada saat melakukan pelemparan telur itu.

Dia juga masih harus menjalani satu pekan lagi perintah berkelakuan baik selama 18 bulan atas keterlibatannya dalam insiden kekerasan dalam rumah tangga.

Dalam putusan hukumannya, Hakim Rodney Brender mengatakan siapapun warga negara Australia tidak patut menjadi sasaran perlakuan kekerasan dalam bentuk apa pun.

"Anda tidak boleh membiarkan seseorang menyerang orang lain secara fisik hanya karena pandangan politik mereka," katanya.

Pihak Jaksa penuntut beralasan pelanggaran yang dilakukan Amber Holt juga diperparah dengan tingkat perencanaan yang mengarah pada hasutan, yang melibatkan Holt mendengar kunjungan Perdana Menteri di radio, ia kemudian mengemudikan kendaraannya menuju supermarket khusus untuk membeli telur, dan kemudian melakukan perjalanan menuju acara tersebut.

Tetapi pengacara Holt mengatakan pelanggaran yang dilakukan kliennya tidak direncanakan secara spesifik.

"Ini adalah kegiatan kriminal yang terorganisir," katanya.

Pembela juga berpendapat bahwa Holt memiliki masalah kesehatan mental yang signifikan, dan telah secara sukarela meninggalkan pekerjaannya di Cotton On dan pindah dengan orang tuanya di Victoria setelah insiden ini untuk mengatasi kesehatannya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved