Jumat, 3 Oktober 2025
ABC World

Diujicobakan, Terapi Musik untuk Pemulihan Pasien Stroke

Para peneliti berharap dapat menggunakan respon alami manusia terhadap musik untuk menciptakan terapi rumahan dan terjangkau agar…

Para peneliti di Australia berharap dapat memanfaatkan respon alami manusia terhadap musik untuk menciptakan terapi bagi pemulihan pasien stroke.

Pakar saraf dari Murdoch University, Ann-Maree Vallence, mengatakan ketika kita mendengarkan musik maka "otak kita menjadi liar".

"Mungkin Anda menyadari jika mendengarkan lagu atau musik maka Anda mulai mengetukkan kaki atau bahkan jari-jari Anda," katanya kepada ABC Radio Perth.

Dr Vallence mengatakan reaksi alamiah dari otak terhadap musik membantu merangsang aktivitas otak. Stimulasi tersebut, katanya, juga bisa membantu bagian-bagian otak yang mengatur keterampilan motorik.

"Salah satu kasus stroke yang paling umum adalah stroke pada arteri serebri," katanya.

"Kasus stroke tipikal ini berupa penyumbatan yang berdampak pada area motorik otak, yaitu bagian otak yang penting untuk gerakan," tambahnya.

Dia mengatakan terlalu banyak pasien stroke yang berakhir dengan gangguan gerakan untuk jangka panjang.

Jack Vawdrey melakukan fisioterapi pemulihan saraf tulang belakang
Bahkan pergerakan kecil saja dapat membuat perbedaan bagi kehidupan sehari-hari bagi pasien stroke.

"Kita membayangkan hari-hari ketika kita mengambil air atau memasak tanpa berpikir mengenai gerakan yang dibutuhkan untuk hal-hal seperti itu," katanya.

"Tetapi jika Anda kehilangan kemampuan tersebut, maka akan nyata sekali seberapa besar dampaknya pada kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Mekanisme penelitian

Dr Vallence kini merekrut pasien stroke untuk berpartisipasi dalam penelitian berbasis musik, program terapi individual menggunakan aplikasi smartphone GotRhythm, yang dikembangkan para ilmuwan olahraga di University of Western Australia.

Aplikasi ini akan terhubung dengan sensor nirkabel yang akan dikenakan pada lengan dan tangan peserta.

Mereka akan mengaktifkan aplikasi GotRhythm dan menyelesaikan sesi latihan selama 30 menit menggunakan sensor tersebut. Tujuannya, melakukan hal sehari-hari seperti mengambil cangkir. Musik hanya akan dimainkan jika mereka menyelesaikan tindakan secara benar.

Aktivitas otak mereka akan diukur sebelum dan setelah sesi untuk melihat apakah terjadi perubahan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved