Pemberontak Suriah Rebut Markas Intelijen Negara
Pemberontak Suriah, Minggu waktu setempat mampu merebut markas intelijen militer negara Suriah, yang berada di wilayah

TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Pemberontak Suriah, Minggu waktu setempat mampu merebut markas intelijen militer negara Suriah, yang berada di wilayah selatan Dataran Hauran, dekat wilayah kependudukan Israel Dataran Golan.
Markas militer itu beber seorang sumber berada di dekat Sungai Yarmouk di kota Shagara, 8 kilometer dari perbatasan negara Israel.
"Kami telah mengambil alih markas pusat komando shabbiha (milisi pro-Assad). Mereka mundur setelah mendapat pukulan kuat dari kami yang mengepung selama lima hari," ujar Abu Iyas al-Haurani, anggota Brigade Martir Yarmouk, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/3/2013).
"Markas ini digunakan untuk menyiksa para tahanan dimana memiliki kepentingan strategis. Dengan kejatuhan markas ini, kami telah berhasil membebaskan kota Shagara," tambahnya.
Seorang komandan milisi kelompok pemberontak mengatakan tujuan dari serangan di wilayah barat Hauran adalah untuk membuka front baru dalam perang melawan Assad selain untuk mengamankan rute pasokan ke barat dan selatan dari Damaskus, tempat dimana pertempuran sengit terjadi.
Di hari yang sama kontak senjata pecah di pinggiran kota Damaskus tepatnya di wilayah Sbeineh, daerah perumahan di sepanjang jalan utama menuju wilayah Hauran. Pertempuran terjadi setelah milisi pemberontak menyerbu sebuah kompleks perumahan milisi shabbiha.
Puluhan orang dilaporkan tewas dan terluka dalam pertempuran itu.
Lebih jauh ke selatan, di pusat wilayah Deraa, para pemberontak mencoba untuk merebut masjid Omari, yang menjadi lokasi pembantaian aktivis pro-demokrasi pada tanggal 18 Maret 2011 yang memicu pemberontakan nasional. Namun pasukan keamanan Suriah, menjaga ketat masjid tersebut dan bermarkas sementara di kantor pos yang berada dekat dengan masjid tersebut. (reuters)
Klik: