Tresna Puspita Gusti Ayu Diproyeksikan ke Kejuaraan Dunia Remaja di Donetsk
Tresna Puspita Gusti Ayu, atlet remaja di cabang atletik sukses merebut tiket Kejuaraan Dunia Remaja IAAF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tresna Puspita Gusti Ayu, atlet remaja di cabang atletik sukses merebut tiket kualifikasi nomor lempar cakram Kejuaraan Dunia Remaja IAAF yang digelar di Donetsk, Ukraina, Juli 2013.
Selain itu, wanita yang akrab disapa Neng ini juga memecahkan dua rekor nasional lontar martil dan lempar cakram atas nama sendiri.
Tresna Puspita Gusti Ayu yang dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat, pada 1 Agustus 1996 itu, memecahkan rekor baru lontar martil dari sebelumnya 41,50 meter menjadi 51,20 meter.
Sedangkan nomor lempar cakram yang sebelumnya mencatatkan rekor 40,52 meter, berhasil diperbaikinya menjadi 44,20 meter.
Kedua rekor baru itu dipecahkan di tempat berbeda, yakni Jawa Timur Open yang digelar pada 9-11 Maret lalu, serta di Thailand Open 2012.
“Rekor baru lontar martil saya pecahkan di Jawa Timur Open, dan nomor cakram di Thailand Open,” kata dia.
Sukses Neng, seperti diungkapkannya kepada wartawan di Sekretariat PB-PASI Senayan, Rabu (13/3/2013) sore, tak terlepas dari disiplin diri.
“Musuh terbesar saya adalah saya sendiri. Karena itu, saya harus berusaha tidak nervous (tegang) saat pertandingan. Untuk itu, saya harus menyiapkan diri sebaik mungkin,” kata Tresna Puspita Gusti Ayu.
Untuk menghadapi berbagai kejuaraan, termasuk Kejuaraan Dunia Remaja IAAF, Tresna Puspita berlatih sapta lomba, ditambah nomor lempar dan lompat. Diungkapkan Neng, limit lolos kualifikasi Kejuaraan Dunia Remaja IAAF, yaitu 42 meter, sedangkan dia mampu membukukan 44 meter.
Pelatih Tresna, Fifit Wulandari mengatakan, keberhasilan anak didiknya tak lepas dari kesungguhan Tresna menjalani latihan.
“Kita sesuaikan dengan Tresna (usianya), dan mengikuti latihan sesuai standar internasional,” kata pelatih muda yang sempat dikirim PB-PASI mengikut kursus kepelatihan di Jerman.
Rekor baru yang diciptakan Tresna, membuat dirinya langsung menerima bonus dari Ketua Umum PB-PASI, Bob Hasan.
“Satu rekor pecah berarti Rp 100 juta, kalau dua rekor tinggal dijumlahkan saja. Pelatihnya juga dapat bonus sebesar Rp 100 juta,” kata Bob Hasan
Baca juga: