Statistik Pertumbuhan Internet di Semarang dan Makassar Melejit

Tayang: Senin, 18 Februari 2013 11:24 WIB

Penulis: Agustina Rasyida

Editor: Agung Budi Santoso

lihat foto

Istimewa

Internet

Baca Selanjutnya:

10 Prompt Gemini AI Anak Kecil Perempuan yang Lucu dan Menggemaskan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Agustina Rasyida

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Asia Internet Coalition (AIC) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk kedua kalinya menggelar seminar " Internet Sehat dan Aman", Senin (18/2/2013), di Jakarta.

Seminar ini dalam rangka Hari Internet Sehat dan Aman Dunia yang jatuh pada 5 Februari lalu. Tema seminar tahun ini adalah "Internet is Awesome for Student". Dengan mengetengahkan informasi penggunaan media online dengan cara menyenangkan, aman, dan sehat.

"Pengguna internet mobile meningkat. Sebagai contoh, statistik pengguna internet di Semarang tahun 2011 sebesar 22 persen, tahun 2012 naik 43 persen, sedangkan di Makasar dari 34 persen naik 59 persen. Indonesia sangat pesat menggunakan mobile akses," ujar Kuek Yu Chuang, Chairman The Internet Coallition kepada media, salah satunya Tribunnews.

Di sisi lain, Kalamullah Ramli, Staff Ahli Menteri Bidang Teknologi, Kominfo RI, mengatakan pengadaan infrastruktur internet dan komunikasi yang selama ini dilakukan memiliki tiga tujuan. Pertama, memajukan kesejahteraan umum. Internet masuk ke desa dan pelosok bertujuan untuk memajukan ekonomi terhadap masyarakat sekitar, serta meningkatkan kualitas hidup.

Kedua, internet harus mampu mencerdaskan bangsa dan menjadi masyarakat yang berbasis pengetahuan. Ketiga, edukasi kepada masyarakat secara luas, bahwa menggunakan internet secara efektif dan produktif.

"Kami ingin masyarakat tidak menjadi korban, masyarakat itu subjek teknologi bukan obyek. Kami bersama masyarakat ingin menegakan peraturan, memerbesar dampak positif internet, dan menekan efek negatif," jelas Kalamullah.

Sosialisasi internet sehat dan aman dari Kominfo telah dilakukan diberbagai daerah bekerjasama dengan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah, akademisi, sekolah, perguruan tinggi, pengajar, kerjasama dengan komunitas, relawan internet, lembaga swadaya masyarakat, dan lainnya.

"Kami membangun relawan internet Indonesia, sudah ada di 14 provinsi. Mereka mengedukasi orang-orang, sharing knowledge, kami harus move step by step, dan slow but sure," tandasnya.

Baca Artikel Menarik Sebelumnya