Selasa, 7 Oktober 2025

Asap di Taman Ganesha Tak Beracun

Warga yang melintas di kawasan Taman Ganesha, Jalan Ganesha, depan kampus Institut Teknologi Bandung,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Asap di Taman Ganesha Tak Beracun
Kompas.com
Seorang petugas keamanan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan seorang pedagang memperlihatkan lokasi asap misterius yang tiba-tiba mengepul di Taman Ganesha, ITB, Bandung, Minggu (17/2/2013).

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Warga yang melintas di kawasan Taman Ganesha, Jalan Ganesha, depan kampus Institut Teknologi Bandung, heboh dengan semburan asap bercampur lumpur, sejak Sabtu (16/2/2013) sore hingga Minggu (17/2/2013). Lagi pula, di sekitar kepulan asap dan lumpur tersebut ditemukan beberapa bangkai katak.

Informasi seputar kepulan asap campur lumpur di Taman Ganesha ini pun ramai diperbincangkan di jejaring sosial dan dunia maya. Bahkan, kabar ini cepat menyebar lewat BlackBerry Messenger (BBM) dan short messages service (SMS).

"Kemarin sore orang-orang ribut. Memang kepulan asapnya sempat besar disertai bau. Saya penasaran, saya korek-korek dengan kayu. Asap terus keluar. Enggak tahu apa, sampai besar kepulan asapnya," ujar Rahmat, pedagang bakso tahu keliling di lokasi kejadian, Minggu (17/2/2013).

Devitapra, salah seorang yang menginformasikan asap campur lumpur lewat Kaskus, mengungkapkan, beberapa orang mendeteksi ada semburan asap di bagian tengah taman, ditambah lumpur di sekitar tempat semburan juga bergolak.

"Mungkin panas. Saya tidak menyentuhnya. Juga di sekitar lubang ada beberapa bangkai katak bergelimpangan (3-5 bangkai). Ada kecurigaan mereka keracunan asap tersebut. Apa mungkin ini semacam semburan gas seperti di Porong," tulis Devitapra.

Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda, meninjau lokasi sekitar pukul 13.00. Ia pun sempat melihat dari dekat beberapa bangkai katak dan celah permukaan tanah mengeluarkan asap. Menurut Ayi, ia sudah meminta Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kota Bandung untuk segera memeriksa kepulan asap bercampur lumpur tersebut.

"Masyarakat enggak perlu resah. Saya suadh perintahkan BPLH. Mudah-mudahan bukan sesuatu yang berbahaya. Kalau lihat dari dekat tidak tercium bau. Tapi kok bisa ada bangkai katak, ya? Itu perlu dicari jawabannya," ujar Ayi di lokasi.

BPLHD Kota Bandung bergerak cepat mendeteksi munculnya asap misterius di Taman Ganesha. Hasilnya tidak ditemukan parameter mengandung bahaya racun. Dua petugas BPLHD Kota Bandung datang ke lokasi semburan asap putih di area Taman Ganesha kemarin sekitar pukul 14.00. Pengukuran kualitas udara hanya membutuhkan waktu setengah jam.

"Setelah mengecek menggunakan alat detektor gas, tidak ditemukan adanya kandungan parameter berbahaya atau beracun," kata Kepala Bidang Rehabilitas Lingkungan BPLHD Kota Bandung, Ayu Sukenjah.

Ayu sempat kebingungan lantaran alat digital detektor gas tidak bereaksi saat sengaja didekatkan pada asap yang keluar dari tanah. Alat tersebut otomatis mengeluarkan bunyi tanda peringatan jika mendeteksi empat parameter, yakni hidrogen sulfida (H2S), karbon monoksida (CO), oksigen (O2), dan gas mudah terbakar (LEL).

Karena penasaran, Ayu meminta asap rokok diembuskan ke arah detektor gas. Sekejap alat seukuran telepon genggam tersebut berbunyi. Tertera tulisan digital di layar alat bahwa udara dari asap rokok memiliki kadar karbon monoksida. Ayu pun kembali bergegas mendekatkan pendeteksi ke semburan asap, tapi alat tidak bereaksi yang menandakan asap beracun. (Tribun Jabar/dic)

Baca juga:


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved