Kasus Nikita Mirzani
Dibela Pendemo, Nikita Mirzani Malah Tertidur di Pengadilan
Ada kejadian menarik di sidang lanjutkan kasus pidana penganiayaan yang mendudukkan aktris seksi Nikita Mirzani sebagai terdakwa

TRIBUNNEWS.COM - Ada kejadian menarik di sidang lanjutkan kasus pidana penganiayaan yang mendudukkan aktris seksi Nikita Mirzani sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2013) siang. Saat Niki didemo oleh banyak orang di luar gedung pengadilan, dia malah asyik tiduran di kursi pengadilan.
Sidang semula dijadwalkan berlangsung pagi, pukul 10.00 WIB. Namun, saat sidang belum dimulai karena molor, puluhan orang demonstran yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh), mendatangi pengadilan. Mereka yang diduga adalah demontran pendukung Niki, menuntut majelis hakim bersikap adil dalam mengadili Nikita Mirzani. Mereka mendesak hakim menjatuhkan vonis berat kepada Army Angelia, sahabat Niki yang juga menjadi terdakwa dalam kasus yang sama tapi dalam berkas perkara berbeda.
Saat sidang belum dimulai dan pendemo berdatangan serta berorasi, Niki malah terlihat santai. Mengenakan atasan lengan panjang warna hijau dan celana warna gelap, dia malah asyik tiduran dengan posisi tengkurap di kursi sidang. Dia memanfaatkan bangku panjang yang biasa dipakai pengacara duduk saat sidang berlangsung.
Sekitar 30 menit para pendemo berorasi di luar pagar pengadilan dengan membentangkan poster dan spanduk bertuliskan himbauan agar majelis hakim bersikap fair. Fadri, koordinator aksi mengatakan, dia dan teman-temannya menuntut Angelia Army lekas ditahan dan diadili karena dialah yang dianggap sebagai pemicu perkelahian.
"Kami imbau pada penegak hukum, adili Nikita dan Angela Army dengan seadil-adilnya. Army enggak ditahan, kenapa cuma Nikita," kata Fadri. "Intinya, kami segera tahan Army yang menjadi pemicu perkelahian. Army hanya tahanan kota, ini ada ketidakadilan," imbuh Fadri.
Menurut Fadri, ada pengecualian hukum pada Nikita yang menyebabkan bintang film 'Mama Minta Pulsa' itu sempat mendekam 50 hari di penjara. "Kami tuntut hukum yang adil tanpa diskriminasi," tuntut Fadri.
Niki yang sebelumnya mendengar suara berisik di luar, sempat berjalan melongok keluar ruang pengadilan. Namun, aksi yang berlangsung selama setengah jam itu sudah keburu bubar.
"Gue nggak tahu kalau ada demo-demo kayak begituan. Hehehehe kalau orang mau demo ya silahkan itu hak mereka. Kami justru diberitahu oleh kalian," kilah Nikita saat ditanya tanggapannya tentang aksi demo yang terkesan membela dirinya tersebut.
Sidang kemarin akhirnya ditunda lantaran saksi tidak hadir. "Sidang ditunda karena saksinya nggak datang. Seharusnya, saksinya sekuriti tiga orang dari pihak (pengelola klub malam yang menjadi) TKP-nya," kata Niki.
Berita juga bisa diklik di TRIBUN JAKARTA DIGITAL NEWSPAPER