Daging Sapi Terancam Langka di Balikpapan
Dalam waktu beberapa waktu ke depan masyarakat Balikpapan terancam tak bisa lagi mengkonsumsi daging sapi, diakibatkan

Laporan wartawan tribun kaltim, Januar Alamijaya
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Dalam waktu beberapa waktu ke depan masyarakat Balikpapan terancam tak bisa lagi mengkonsumsi daging sapi, diakibatkan tak sebandingnya persediaan yang ada dengan kebutuhan masyarakat di pasaran.
Seperti diungkapkan oleh Kepala Dinas Kelautan Pertanian dan Perikanan (DKPP) Kota Balikpapan Chaidar Chaerulsyah dalam beberapa waktu terakhir ini harga komoditas yang berasal dari hewan mamalia ini memang tengah melonjak tinggi.
Dalam sehari, menurutnya, pasokan daging di Balikpapan sebagian besarnya atau 70 persen didapat dari rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang menjagal sekitar 40 ekor sapi, sementara sisanya merupakan daging beku uyang diimpor langsung dari luar.
Yang jadi masalah sebagian besar pasokan sapi-sapi itu didatangkan langusung dari luar daerah, padahal jika dikalkulasikan dalam satu tahun kebutuhan sapi untuk masyarakat di Balikpapan mencapai kurang lebih 15 ribu ekor.
Dirinya khawatir jika nantinya daerah penghasil sapi itu melarang pengiriman keluar maka Balikpapan otomatis akan mengalami kelangkaan komoditas tersebut, sementara sampai saat ini peternak lokal hanya mampu memenuhi kebutuhan tak lebih dari 1 persennya.
"Saya sudah bilang berapa waktu lalu tidak menutup kemungkinan nanti sapi itu bisa langka karena jumlah kebutuhan untuk sapi itu sendiri di Balikpapan ini 15 ribu ekor per tahun sedangkan dari masyarakat kita untuk pembibitan itu sangat kecil sekali bahkan tak sampai 1 persen setahun," katanya.