2 Pasien Suspect Difteri Diisolasi di RSUD Bangkalan
Setiba di UGD, kami langsung putuskan dirawat di ruang isolasi sesuai standar pelayanan difteri
Laporan dari Ahmad Faisol wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,BANGKALAN - Dua pasien suspect difteri menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Irna B RSUD Syamrabu Bangkalan. Keduanya, Musfiqoh (14), warga Desa Maneron Kecamatan Sepuluh dan Sumiati (30), warga Dusun Lancang Desa Tengket Kecamatan Arosbaya.
"Setiba di UGD, kami langsung putuskan dirawat di ruang isolasi sesuai standar pelayanan difteri. Karena penyakit ini sangat menular. Tidak sembarangan bisa besuk," tutur Dirut RSUD Syamrabu Bangkalan drg Yusro, Kamis (24/1/2013).
Ia menjelaskan, segala penyakit menular termasuk difteri tidak dipungut biaya karena sudah ditangguh pemerintah. "Penyakit (difteri) ini digratiskan karena sudah ditanggung negara," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Ahmat Azis mengemukakan, masyarakat diminta segera melaporkan jika ditemukan warga atau sanak keluarga yang mengalami nyeri telan.
"Kami curiga itu suspect difteri. Langsung bawa ke rumah sakit dan langsung kami tangani seperti halnya penderita psitif difteri," ungkap manta Wadirut RSUD Bangkalan itu.
Guna menekan meluasnya difteri, lanjutnya, pihak dinkes terus melakukan pemantauan terhadap keluarga dan warga di sekitar rumah pasien difteri.
"Kami akan memberi suntikan ADS (anti disfteri serum). Dalam satu bulan ini, sudah tujuh pasien suspect difteri," pungkasnya.