Warga Medan Tidak Sadar Tiap Hari Dipantau Kamera Tersembunyi
Area Traffic Control System (ATCS) belum banyak diketahui oleh warga Medan. Tidak banyak yang sadar bahwa Dinas Perhubungan Kota Medan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Liston Damanik
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Area Traffic Control System (ATCS) belum banyak diketahui oleh warga Medan. Tidak banyak yang sadar bahwa Dinas Perhubungan Kota Medan telah menempatkan kamera di berbagai persimpangan, khususnya di pusat kota.
"Masyarakat tidak tahu mereka sebenarnya dipantau," kata pegawai Dinas Perhubungan Kota Medan yang bertugas di ruang monitor ATCS, Sabtu (19/1/2013).
Di ruangan yang bertempat di lantai tiga Kantor Dinas Kesbangpolinmas Kota Medan, Jalan Kesawan itu Munawir Ritonga dan rekan-rekannya memantau kondisi berbagai persimpangan di Kota Medan.
Kamera mengirimkan gambar 360 derajat yang bisa ditampilkan pada monitor ukuran 32 inchi sebanyak sembilan buah dan digabungkan sehingga bisa menampilkan citra tunggal seukuran tembok. Gabungan monitor juga dapat dipecah-pecah dan menggambarkan 36 gambar di lokasi berbeda.
"Semua persimpangan yang dipasangi ATCS perlu diamati. Namun, yang paling padat adalah Simpang kantor Waspada dan Simpang Tirtanadi," katanya.
Saat ini ada tujuh belas kamera ATCS yang telah terpasang dan tiga puluh lainnya akan segera menyusul pertengahan tahun ini. Pada tahun 2012, Pemko Medan telah menginvestasikan dana sebesar Rp 4,3 miliar ditambah dana dari APBN sebanyak Rp 3 miliar untuk membangun sistem yang mulai beroperasi awal Januari lalu. Tahun ini diperkirakan total penambahan belanja untuk sistem serupa sebanyak Rp11 miliar.
ATCS memang masih sangat tergantung dengan petugas Dinas Perhubungan yang ada di lapangan. Saat ini ia hanya sebuah sistem yang mengatur antrian kendaraan di setiap persimpangan dan membuat statistik kecepatan dan jumlah kendaraaan.
Namun, secara tidak langsung sistem ini menjadi semacam pioner kamera pengawasan yang dimiliki pemerintah.
Kepala Bidang Teknik Saranda dan Prasarana Dinas Perhubungan Kota Medan Suryono mengakui hal tersebut.
"Harusnya jadi lebih disiplin. Nanti akan saya minta anak buah untuk memasang plang di persimpangan-persimpangan itu yang memberitahukan bahwa mereka diawasi oleh kamera CCTV," katanya.
Ia percaya dengan demikian masyarakat akan merasa diawasi dan menjadi lebih tertib, setidaknya dalam berlalu lintas.
Sejauh ini rekaman kamera ACTS belum pernah diminta sebagai barang bukti oleh pihak kepolisian. Namun, ia yakin penindakan hukum bisa terbantu.
"Petugas memang hanya sampai pukul 20.00. Tapi, kameranya kan 24 jam," ujar Suryono.