Minggu, 5 Oktober 2025

Heri Lemas Jadi Korban Lowongan Palsu

Heri Priyono (22) merasa lemas begitu mengetahui dirinya menjadi korban penipuan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Heri Lemas Jadi Korban Lowongan Palsu
/M.AWALUDDIN FAJRI
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Heri Priyono (22) merasa lemas begitu mengetahui dirinya menjadi korban penipuan. Heri menjadi korban penipuan lowongan pekerjaan yang beredar dari Blackberry Messengger dan SMS. Akibat tertipu, Heri yang sudah terlanjur berangkat ke Pekanbaru harus gigit jari karena ternyata yang dilamarnya adalah lowongan palsu.

"Saya dapat SMS lowongan kerja tanggal 5 Januari lalu, katanya Petronas sedang buka. Ya senanglah karena sesuai ijazah saya teknik mesin," kata alumni Stiteknas Jambi, kepada Tribun Jambi melalui telepon, Minggu (13/1/2013).

Tidak mau menunggu waktu lama, Heri segera mengirimkan berkas lamaran kerja melalui email sebagaimana yang disebut dalam SMS. Daftar riwayat hidup, fotokopi KTP/Ijazah dan tentu saja surat lamaran, masuk dalam berkas itu.

"Namanya melamar pasti berharap diterima. Tanggal 9 dapat SMS balasan disuruh cek email buat mengetahui jadwal tes. Emailnya ada, saya print. Waktu itu ya senang bisa ikut tes selanjutnya," kata Heri.

Berbekal duit tabungan juga doa keluarga dan rekan terdekatnya, dengan menumpang Travel Ratu, pria kelahiran Jawa Tengah ini berangkat ke Pekanbaru pada Sabtu malam (12/1/2013). Sepanjang jalan, hatinya terus berdoa agar diberi kelancaran saat tes nanti.

Sesampainya di Pekanbaru, bersama seorang temannya, Heri segera mencari alamat perusahaan itu, tempat dimana dia akan melakukan tes tertulis. Namun alangkah terkejutnya ia tatkala mengetahui alamat dengan nama perusahaan yang dilamarnya itu tidak sesuai.

"Alamatnya benar tapi bukan Petronas, itu alamat Transportasi Gas Indonesia. Satpam di sana mengatakan saya korban penipuan sebab sebelumnya ada juga orang lain yang mengalami hal yang sama. Bahkan bulan lalu, katanya ada 5 orang yang kayak saya," ungkapnya.

Tidak mau menerima keterangan itu begitu saja, pria asal Bajubang ini segera menghubungi dua nomor telepon yang telah mengirimkan SMS kepadanya. Tapi apa hendak dikata, beberapa kali panggilan Heri tidak digubris.

"Saya mencoba tenang. Beberapa orang terdekat saya hubungi untuk diskusi. Alhamdulillah akhirnya saya bisa menerima itu juga. Setiap musibah pasti ada hikmahnya. Ya mungkin ini belum rejeki. Ambil hikmahnya saja. Saya bisa bertemu kawan-kawan lama di Pekanbaru. Tapi malam ini (kemarin) saya langsung pulang ke Jambi," ujarnya.

Meskipun mengaku sudah ikhlas atas peristiwa itu, Heri tidak langsung memberi tahu keluarganya. Pria yang sudah menganggur selama  satu tahun ini memilih untuk memberitahu keluarganya saat berada di Jambi nanti. Dia tidak ingin membuat orang tuanya cemas.

Baginya apa yang dialami saat ini adalah pelajaran berharga. Harus lebih jeli dan berhati-hati dalam mencari lowongan pekerjaan. Apalagi jika harus tes ke luar daerah. Sebab jika ini terjadi, tidak hanya harus menelan kekecewaan tapi juga kerugian.

Pria kelahiran Jawa Tengah ini mengalami kerugian Rp 500 ribu untuk ongkos pulang pergi Jambi-Pekanbaru dan makan. "Pokoknya hati-hati sekarang. Ini pelajaran buat kita semua," tutupnya.

Baca juga:

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved