Dikira Geng Motor, Polisi Pukuli Anak Pak Camat
Sejumlah anggota Polres Palu diduga menganiaya warga yang dianggap anggota gerombolan geng motor
TRIBUNNEWS.COM, PALU— Sejumlah anggota Polres Palu diduga menganiaya warga yang dianggap anggota gerombolan pengendara sepeda motor atau biasa disebut geng motor di Jalan Raden Saleh, Minggu (13/1/2013).
Camat Mantikulore Muhammad Sabil kepada wartawan mengatakan, sejumlah polisi dari unit Patroli Motor tiba-tiba memukuli warga yang sedang berkerumun di pinggir jalan.
Menurut Sabil kerumunan warga itu adalah untuk menggalakkan ronda malam karena sehari sebelumnya terdapat penikaman warga setempat oleh anggota gerombolan pengendara sepeda motor.
"Namun, tanpa bertanya-tanya dulu, polisi langsung main pukul sehingga mengakibatkan sejumlah orang terluka," katanya.
Bahkan, anak Muhammad Sabil menjadi salah satu korban karena dipukuli polisi.
Ditanya apakah Sabil akan menuntut polisi untuk bertanggung jawab, dia mengaku akan melihat kondisi luka anaknya. "Kita lihat dulu apakah lukanya parah atau tidak," kata Sabil.
Menanggapi itu, Kepala Polres Palu AKBP Ahmad Ramadhan mengaku minta maaf kepada para korban dan pihaknya akan bertanggung jawab mengenai hal itu.
Dia mengatakan, polisi saat ini tengah sibuk memberantas aksi gerombolan pesepada motor yang semakin meresahkan warga. "Mungkin saat itu, petugas menduga kerumunan warga itu dikira geng motor," katanya.
Dalam sepekan terakhir terdapat 10 korban kekerasan yang dilakukan oleh gerombolan pengendara sepeda motor di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini. Para korban rata-rata terkena busur panah dan telah mendapat perawatan medis.
Pada Sabtu malam (12/1/2013), empat orang mengalami luka sabetan benda tajam oleh gerombolan pesepeda motor dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Kota Palu.
Saat ini Polres Palu menggalakkan razia pengendara sepeda motor mulai pukul 00.00 hingga pukul 04.00 Wita karena pada saat tersebut gerombolan pesepada motor itu beraksi.
