Selasa, 7 Oktober 2025

Polisi Harusnya Kedepankan Etika dan Humanis saat Bertugas

Hanya, kata Lasa, polisi hendaknya mengedepankan etika dan humanis dalam menjalankan tugas.

zoom-inlihat foto Polisi Harusnya Kedepankan Etika dan Humanis saat Bertugas
HUMAS SETDA NTT
Gubernur NTT Frans Lebu Raya menghampiri dan menanyakan kepada anggota Polantas Polres Kupang, alasan menghentikan iringan-iringan kendaraan rombongannya, Kamis (10/1/2013).

Laporan Wartawan Pos Kupang, Novemy Leo dan Edy Bau

TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI - Kasat Pol PP NTT Frans Lasa, yang dikonfirmasi Pos Kupang (Tribunnews.com Network), Kamis (10/1/2013) siang mengatakan, pihaknya mengakui bahwa yang bertugas di jalan raya adalah polisi lalu lintas.

Hanya, kata Lasa, polisi hendaknya mengedepankan etika dan humanis dalam menjalankan tugas.

"Ya, kami akui bahwa itu sedang menjalankan tugas, tapi etika juga harus diperhatikan," ujar Lasa sambil membenarkan saat itu Gubernur Frans sempat marah.

Lasa mengaku saat itu mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT membunyikan sirene, sehingga memunculkan  reaksi dari anggota Polantas yang sedang bertugas.

Ditanya prosedur pengawalan pejabat daerah dan negara, Frans mengatakan, sesuai aturan, Pol PP berada di belakang atau samping, dan akan berada di depan untuk mengingatkan pengguna jalan yang berada di depan.  

"Pol PP jarang berada di depan. Kalau di depan berarti itu karena ada pengguna jalan lain yang berada di depan, sehingga harus kami peringati," jelasnya.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang menyebutkan, iringan kendaraan rombongan Gubernur NTT dihentikan oleh anggota Polisi Lalu Lintas Polres Kupang, dalam perjalanan pulang memantau bencana alam di Oebelo, Kabupaten Kupang, Kamis sekitar pukul 12.00 WITA.

Iringan kendaraan rombongan gubernur dihentikan lantaran tidak dikawal oleh Polisi Lalu Lintas, melainkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja yang menggunakan voorijder, dan membunyikan sirene mobil BPBD NTT.

Sumber Pos Kupang menuturkan, rombongan gubernur saat itu dikawal  voorijder oleh dua unit sepeda motor dari Pol PP NTT, satu mobil BPBD yang saat itu membunyikan sirene, disusul mobil dinas DH 1 yang ditumpangi Gubernur NTT, dan mobil dinas yang ditumpangi Kepala Dinas PU NTT Andre Koreh, Kepala BPBD, Kepala Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta pejabat lain.

Saat rombongan tiba di ujung Jembatan Noelbaki, rupanya ada operasi oleh Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Kupang, sehingga rombongan ini langsung dihentikan oleh anggota Polantas.

"Polisi berusaha menghentikan dua voorijder dan mobil BPBD yang membunyikan sirene, karena katanya melanggar aturan, sehingga rombongan ini terpaksa berhenti," jelas sumber.

Gubernur Frans, kata sumber, sedikit emosi saat dihentikan.
"Ya, Pak Gub agak marah tadi," imbuhnya.

Sumber lainnya, wartawan Mingguan Aktualitas Hiro Tuames yang kebetulan berada dalam rombongan gubernur mengatakan, rombongan dihentikan oleh Polantas sekitar belasan menit. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved