Tuntut Kurikulum Bahasa Daerah Dipisahkan
Sejumlah warga yang menamakan diri Forum Peduli Bahasa Daerah (FPBD) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ichsan
TRIBUNNEWS.COM BANDUNG, - Sejumlah warga yang menamakan diri Forum Peduli Bahasa Daerah (FPBD) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Senin (7/1/2013). Mereka menuntut agar bahasa daerah tetap dipertahankan dan dibuat dalam kurikulum terpisah.
"Kami menginginkan bahasa Sunda atau bahasa daerah ini jadi pelajaran terpisah, tidak digabungkan dengan pelajaran lain," kata Koordinator Aksi FPBD Ranu Sudarmansyah.
Ranu mengatakan, bahasa daerah memiliki peran penting dalam kehidupan. Menurut Ranu, di dalam bahasa daerah terdapat nilai budaya yang tinggi serta punya nilai kebenaran.
"Pemerintah seharusnya melestarikan bahasa daerah sesuai Undang-undang. Kalau bahasa daerah digabungkan dalam pelajaran lain, apa ini bisa memelihara bahasa daerah?" kata Ranu.
FPBD kata Ranu, berharap seluruh elemen pemerintahan mulai dari pusat hingga daerah benar-benar memperjuangkan pelestarian bahasa daerah.
Dalam aksinya mereka mengacungkan sejumlah poster. Diantaranya bertuliskan "Kurikulum 2013 Pembunuh Karakter Bangsa", "Kurikulum 2013 Menelanjangi Bahasa Daerah", dan "Bahasa Sunda Dikebiri". (san)
Baca Juga :
- Puluhan Hektar Sawah Terendam Banjir 9 menit lalu
- Prabowo Minta Mandat Rakyat Sulsel 16 menit lalu
- Usai Orasi, Prabowo Tinggalkan Garuda-Na 20 menit lalu