Senin, 6 Oktober 2025

Korban Tabrakan Bus, Sofia Urung Belajar di Pesantren

Duka bergelayut di sebuah rumah di Desa Anggaswangi RT 5/RW 2 Kecamatan Sukodono Sidoarjo, Minggu (29/12/2012) petang.

Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Korban Tabrakan Bus, Sofia Urung Belajar di Pesantren
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Duka bergelayut di sebuah rumah di Desa Anggaswangi RT 5/RW 2 Kecamatan Sukodono Sidoarjo, Minggu (29/12/2012) petang.

Ini setelah Mar’atus Sayidah Sofia (12), anak bungsu pasangan Basori (45) dan Suhartini (43), meninggal dunia setelah bus yang ditumpanginya terlibat kecelakaan di jalur pantura di Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi, Minggu (30/12/2012) dini hari.

Sofia, panggilan sehari-hari Mar’atus Sayidah Sofia, kini batal belajar di sebuah pondok pesantren di kawasan Tanggulangin Sidoarjo. “Sofia memang mau mondok di pesantren, setelah lulus Madrasah Ibtidaiyah,” ucap Nur Alim (39), paman korban di rumah duka.

Menurut Nur Alim, belum lama ini keponakannya itu bahkan sudah mensurvei pesantren yang hendak ditinggalinya itu, diantar sang bapak, Basori. Saat ini, Sofia tengah duduk di kelas enam MI Darul Ulum di Desa Sarirogo Kecamatan Sidoarjo, beberapa kilometer dari Desa Anggaswangi.

Nur Salim mengaku tidak punya firasat apapun, menjelang kepergian keponakannya. Hanya saja ada yang beda, sebelum kecelakaan menimpa Sofia. “Entah kenapa dia tampak lebih pendiam. Beberapa kali dia bermain cukup lama di rumah saya, padahal biasanya kalau bermain hanya sebentar,” ucap karyawan swasta ini.

Saat Surya datang ke rumah duka, hanya Nur Alim yang menemui. Sebab bapak dan ibu Sofia, Basori dan Suhartini, juga ikut menjadi korban saat bus yang ditumpanginya terlibat kecelakaan. “Informasinya, kakak saya kondisinya lumayan parah. Namun Alhamdulillah, masa kritisnya sudah lewat,” ucap Nur Salim.

Masih kata Nur Salim, bus yang ditumpangi kakaknya itu, hendak kembali ke Sidoarjo setelah beberapa hari berada di Bali. Sekitar 60 warga, termasuk Basori dan Suhartini berangkat ke Bali sejak Kamis (27/12) pagi lalu. “Tujuannya berziarah ke makam para penyebar agama Islam di Bali,” beber Nur Salim.

Selain warga Desa Anggaswangi, peserta rombongan berasal dari warga desa sekitar Anggaswangi. “Ziarah itu sudah beberapa kali dilakukan. Yang jadi koordinator ya kakak saya,“ ucapnya seraya menyebut Basori sehari-hari sebagai modin di Desa Anggaswangi.

Menurut Nur Salim, sebelum berangkat dia sempat melarang Sofia ikut. “Nggak usah ikut dulu, kan sebentar lagi ada ujian,“ ucapnya. Saat ini,
beberapa kerabatnya, termasuk M Yadfi Masudi (23), kakak Sofia, sudah di Banyuwangi untuk mengurus kepulangan jasad adiknya. “Rencananya, jenazah akan tiba pukul 01.00 nanti,“ katanya sambil menambahkan kalau jenasah akan dimakamkan di pemakaman umum di desa setempat.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved