Takkan Ada Kompromi dengan Pelaku Pengrusakan Lingkungan

Laporan Wartawan Tribun Batam, Iman Suryanto

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Banyaknya aksi eksploitasi bauksit yang sangat membahayakan lingkungan di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) khususnya di Bintan dan Tanjungpinang mendapatkan sorotan dari Wakil Gubernur Kepri, HM Soerya Respationo.

Terlebih lagi eksplorasi tersebut sudah menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan, khususnya di beberapa lokasi-lokasi yang yang dahulu penggalian bauksit.

"Saat ini, bukan lagi pada legal atau ilegalnya saja, namun juga pada dampak yang di timbulkan dari adanya sisa-sisa penggalian tersebut," ungkap Soerya di sela-sela kunjungan kerja akhir tahun 2012 ke lima pulau terluar kepada Tribun Batam (Tribunnews Network), Minggu (30/12/2012) pagi.

Soerya menilai perlu adanya pengkajian lebih mendalam dan akurat, terkait dampak tersebut. Meski perusahaan yang bergerak di bidang tersebut sudah melakukan aturan yang berlaku atau tidak. Terlebih lagi jika yang melakukan hal tersebut terbilang ilegal.

"Sebagai aturan yang ada, perusahan penggalian harus melakukan rehabilitasi lingkungan dari sisa penambangan. Agar jangan sampai meninggalkan bekas dan lubang yang berdampak negatif bagi lingkungan. Mengingat kewajiban untuk merehabilitasi tersebut sudah tercantum dalam perda dan Undang-undang. Jika melanggar maka bisa dipidanakan, dengan ancamannya diatas lima tahun," ujarnya.

Oleh karena itu, pemerintah daerah, aparat dan masyarakat setempat kiranya bisa bersama-sama bekerjasama untuk melakukan pengawasan hingga penindakan secara langsung, jika terbukti tidak melaksanakan aturan yang sudah ditetapkan.

"Dan sayapun sewaktu-waktu juga akan turun mendadak untuk melakukan peninjauan ke beberapa lokasi. Yang jelas saya tidak akan berkompromi dengan perusahaan maupun pelaku yang merusak lingkungan," tegasnya. (isu)