Akibat Syuting di Ruang ICU
Sutradara Love in Paris Kapok Syuting di Rumah Sakit
Femmy Sagita, sutradara sinetron "Love in Paris" mengaku kapok menggunakan fasilitas rumah sakit ICU sebagai tempat pengambilan gambar.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Femmy Sagita, sutradara sinetron "Love in Paris" mengaku kapok menggunakan fasilitas rumah sakit ICU sebagai tempat pengambilan gambar. Sebab, pemberitaan meninggalnya bocah 9 tahun, Ayu Tria Desiani, di ICU RS Harapan Kita, pada Kamis (27/12/2012) dini hari lalu, ikut dikaitkan dengan adanya proses shooting sinetron "Love in Paris" yang berlangsung di area ICU tersebut.
Menurut Femmy, pemberitaan sejumlah media massa justru menggambarkan bahwa pihaknya, termasuk kru-kru yang ikut terlibat dalam proses pengambila gambar pada malam itu, turut menyebabkan kematian Ayu. Padahal, hal itu tidak benar.
"Pasti kapok syuting di ICU atau ruang rumah sakit, karena itu kita tidak digunakan lagi. Nanti, kalau ada syuting seperti itu lagi, dan ada orang yang meninggal lagi, kami lagi yang disalahkan. Sekalipun nantinya diberikan (gratis/red) fasilitas itu, saya enggak mau lagi," uar Femmy saat ditemui Tribunnews.com di lokasi syuting "Love in Paris" di sebuah rumah mewah milik artis, Jalan Kahfi I, kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Jumat (28/12/2012) malam.
Secara pribadi, Femmy mengaku masih syok dan trauma atas kejadian tersebut. "Saya syoknya lebih kepada, kenapa jadi begini kondisinya. Kalau yang dikaitkan-kaitkan dengan kematian itu, itu yang saya keberatan," tandasnya.
Femmy mengakui, saat dilakukan syuting dan ada kejadian meninggalnya Ayu, dirinya tidak berada di lokasi. Namun, berdasarkan informasi dari Co-director, Irawan Tanu, selaku eksekutor pengambilan gambar dan kru-kru yang berada di lokasi, diketahui bahwa meninggalnya Ayu tak ada kaitannya dengan kegiatan shooting itu sendiri.
Femmy mengaku bingung mengapa sejumlah media massa justru memberitakan hal sebaliknya. "Kepikiran, tapi saya enggak sampai sih kebawa mimpi, saya hanya memikirkan kru-kru, saya sampai tidak bisa tidur memikirkan bagaimana perasaan mereka," ucapnya.
"Nanti kalau masalah ini dibesar-besarkan media, yah tinggal tuntut saja media itu, mana bukti," tandasnya.
Dengan adanya sejumlah pemberitaan yang tidak benar, Femmy mengaku kasihan dengan ayah korban.
"Media-media yang memberitakan meninggalnya anak itu dikaitkan dengan syuting, justru seolah-olah si bapaknya lah yang menuduh kedua hal itu terkait. Padahal, bapaknya sendiri sudah bantah tidak ada kaitannya. Saya justru kasihan kepada bapaknya, karena dia kan sudah kena musibah tapi dicecar seolah-olah dialah yang menuduh," ujarnya.