Sutan Bathoegana Bicara Soal Kunjungan Kerja DPR ke AS dan Brasil

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR Sutan Bathoegana, memimpin kunjungan kerja ke Brasil terkait pembahasan UU Keantariksaan. Sutan mengaku pentingnya melakukan kunjungan ke luar negeri untuk membahas UU.

"Ini kunker, kalau kunjungan internet, bubar lah DPR ini," kata Sutan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Sutan mengaku pernah mengalami penolakan saat melakukan kunjungan kerja. Saat itu, ia sedang kunjungan kerja ke Rusia untuk membahas UU Energi. Namun, sebelum ke Rusia, Sutan mendapatkan surat penolakan dari Hamid Awaluddin, Duta Besar Indonesia di Rusia.

"Katanya mahasiswa menolak di sana. Saya bilang, kumpulkan saja. Akhirnya clear," ungkapnya.

Menurut Politisi Partai Demokrat, kunjungan kerja bukan lah sesuatu yang main-main. Kunjungan kerja penting untuk mendapatkan masukan dalam pembahasan UU.

"Kalau main-main, meninggal kita. Kita sudah capek-capek. Ke Brasil saya sudah pernah, capeknya itu. Tapi karena tugas, saya kan ketuanya. Coba kalau saya tidak berangkat, enggak berangkat semua anggota," ujar Sutan.

Sutan memaparkan, kunjungan kerja ke Brasil sampai mengorbankan dirinya tidak ikut Silahturahmi Nasional (Silatnas) Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Mengenai kunjungan yang terkesan diam-diam, Sutan membantahnya.

"Saya super sibuk, yang mempersiapkan itu kesekretariatan," jelasnya.

Komisi VII melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, untuk membahas UU Keantariksaan, ke Amerika Serikat dan Brasil. Sutan menilai, Amerika Serikat merupakan negara paling maju dalam hal antariksa.

"Kalau Brasil negara tropis mirip kita, dan meluncurkan roket itu ya di negara tropis," urainya.

Kunjungan kerja ke Brasil berlangsung mulai 10 Desember-16 Desember 2012. Sutan menerangkan, hasil dari kunker, lembaga antariksa di Brasil ingin bekerja sama dengan Indonesia. 

"Kalau ada sarjana dari Indonesia ingin mempelajari ini, silakan datang," katanya.

Berikut nama 12 anggota Komisi VII DPR yang ikut kunjungan kerja ke Brasil:

1. Sutan Bhatoegana (Demokrat)
2. Zainudin Amali (Golkar)
3. Milton Pakpahan (Demokrat)
4. Siti Romlah (Demokrat)
5. Markum Singodimejo (Golkar)
6. Azwir Dainy Tara (Golkar)
7. Irvansyah (PDIP)
8. Rofi Munawar (PKS)
9. Jamaludin Jafar (PAN)
10. Muhammad Syafruddin (PAN)
11. Nur Yasin (PKB)
12. Agus Sulistiono (PKB) (*)