Penembakan di SD Sandy Hook
Para Bocah Korban Penembakan di Mata Keluarganya
Dunia dibuat terkejut, ketika seorang remaja berusia 20 tahun penderita autis, Adam Lanza, membunuh 26 orang tidak berdosa.

TRIBUNNEWS.COM, NEWTON - Dunia dibuat terkejut, ketika seorang remaja berusia 20 tahun penderita autis, Adam Lanza, membunuh 26 orang tidak berdosa.
Adam melepaskan tembakan secara acak di SD Sandy Hook, Newton, Connecticut, Amerika Serikat (AS), Jumat pekan lalu.
Yang lebih ironis, 20 di antara 26 korban penembakan Adam adalah anak-anak, yang masih berusia belia, 7-10 tahun. Presiden AS Barack Obama menilai, anak-anak itu sebenarnya memiliki masa depan yang cerah dalam kehidupan mereka.
Kenangan akan pribadi-pribadi yang lugu ini masih tersimpan dengan baik di benak para sanak saudara mereka. Berikut nama sejumlah korban penembakan SD Sandy Hook dan sejumlah kenangan terhadap sosok mereka.
Charlotte Bacon (6)
Charlotte, menurut neneknya, adalah seorang anak yang manis, terbuka, dan penuh energi.
"Ini sangat sulit diterima, Anda tidak akan percaya ini bisa terjadi. Seluruh keluarga sangat hancur dan sangat kehilangan. Kami terus mencoba untuk bisa menerima kenyataan ini," ujar Irene Hagen, seperti diberitakan CNN dan dikutip Tribunnews.com, Senin (17/12/2012).
Cucunya, lanjut Irene, sangat mencitai aktivitas sekolah, selain mengenakan gaun yang menjadi kesukaannya sedari kecil.
"Ini mengerikan. Ini benar-benar mengerikan, sulit untuk bisa percaya bahwa seseorang akan membunuh anak-anak yang tidak berdosa ini," katanya.
Olivia Engel (6)
Boneka binatang favorit nya adalah anak domba. Pink dan ungu adalah warna favoritnya. Keluarga Olivia memosting pernyataan di Facebook dengan mereka, dan rincian lainnya tentang putri tercinta mereka.
"Dia dewasa untuk usianya, dan memiliki rasa humor. Dia tertawa banyak dan selalu membuat riang orang-orang di sekelilingnya. Dia sangat kreatif dan selalu menggambar dan mendesain sesuatu," kata keluarganya.
Olivia mengambil pelajaran seni dan tari, bermain tenis, sepakbola, dan berenang. Dia terlibat dalam Pramuka dan teater musikal. Dia mencintai sekolah dan melakukan dengan baik dalam matematika dan membaca.
Keluarganya menggambarkan dirinya sebagai 'anak bersyukur'. Setiap malam, Olivia memimpin doa di meja makan.
Dylan Hockley (6)