Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik PSSI

Pengamat: Konflik Hanya Bisa Diselesaikan Dua Presiden

Pengamat sepakbola Indonesia, Mohamad Kusnaeni mengatakan, permasalahan sepakbola Indonesia hanya bisa diselesaikan oleh dua presiden

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ravianto
zoom-inlihat foto Pengamat: Konflik Hanya Bisa Diselesaikan Dua Presiden
googleimage
Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat sepakbola Indonesia, Mohamad Kusnaeni mengatakan, permasalahan sepakbola Indonesia hanya bisa diselesaikan oleh dua Presiden yaitu Presiden FIFA dan Presiden Indonesia.

"Kalau saya dari awal memang tidak pernah yakin kalau konflik ini bisa selesai. Jadi buat saya yang bisa menyelesaikan cuma dua orang yang satu Presiden RI dan Presiden FIFA. Tanpa dua orang itu tidak akan selesai konflik,"tuturnya

Menurut Kusnaeni, sangat sulit untuk mendamaikan kedua belah pihak yang sama-sama sudah keras wataknya.

"Mau dibikin MOU ataupun apa tidak akan selesai. Kesepakatan JC sudah banyak dilanggar. Kita tidak bisa mendamaikan dua kelompok ini sudah terlalu sulit. Mereka sama-sama keras kepala dan terlalu yakin dengan kebenaran masing-masing sehingga yang bisa menyelesaikan hanya dua pihak itu tadi,"katanya.

Kusnaeni menuturkan, diperlukan orang yang punya legitimasi kuat untuk menyelesaikan permasalahan sepakbola nasional. Orang tersebut yaitu Presiden FIFA dan Presiden Indonesia

Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah berupaya mencari jalan damai untuk menyelesaikan konflik sepakbola nasional. FIFA melalui surat tertanggal 26 November 2012 juga sudah meminta pemerintah untuk mengambil sikap di tengah konflik sepakbola yang terjadi.

"Presiden mempercayakan kepada Menpora. Namun dari awal saya sudah tidak yakin Andi Mallarangeng ataupun Menpora ad interim Agung Laksono mampu menyelelesaikan persoalan ini. Melihat langkah yang dilakukan oleh pemerintah, terlihat seperti bentuk intervensi,"ujarnya.

Pemerintah meminta kepada masing-masing pihak untuk bersama-sama menyelesaikan konflik berdasarkan pada MOU yang telah disepakati.

Namun sampai sekarang titik temu untuk menyelesaikan konflik itu tidak ada. Hal itu terlihat dari digelarnya Kongres PSSI di Palangkaraya dan KPSI di Jakarta pada Senin (10/12/2012).

Melihat hal ini Kusnaeni melanjutkan, lebih baik presiden menyelesaikan sendiri dengan melakukan pertemuan informal dengan tokoh-tokoh penting di belakang semua ini.

"Mendingan presiden melakukan pertemuan informal bersama tokoh di belakang semua ini. Mereka dipertemukan, maka akan lebih cepat selesai permasalahan daripada melalui mekanisme FIFA,"ungkapnya.

"Kalau ada kemauan politik bisa saja presiden melakukan itu. Presiden lebih senang untuk menyelesaikan. Dia ikut menyelesaikan kemudian menyerahkan kepada masyarakat Indonesia,"

Apabila melalui penyelesaian yang dilakukan oleh Presiden Indonesia tidak selesai, maka Kusnaeni menambahkan,
diselesaikan oleh Presiden FIFA melalui mekanisme yang ada. Tinggal pilih saja mau diselesaikan Presiden FIFA atau Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved