1001 Malam, Putri Jasmine Dihibur Tari Perut
“Apalagi banyak diantara kami yang sebelumnya tidak tahu, dan seperti apa rasanya pakai busana dengan model seperti ini,” ungkapnya.

Laporan dari wartawan surya Sri Handi Lestari
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Suasana lantai dua Grand Ocean Resto di Jl HR Muhamad, Kamis (6/12/2012) tampak berbeda. Ratusan orang yang hadir dalam acara malam amal Yayasan Tri Kusuma Bangsa (TKB), seluruhnya mengenakan a la Putri Jasmine, tokoh kartun yang dikenal ada di kisah 1001 malam.
Undangan yang mayoritas wanita, seluruhnya tampil dengan kain sari. Busana kain sari ini adalah busana berupa setelan bawahan rok atau celana longgar, dengan atasan model kemben, atau kaos ketat dengan potongan terbuka pada bagian peruut dan pundak, aatau hanya berupaa bustier. Selanjutnya dilengkapi kain selendang yang menyatu dengan bawahan kemudian disampirkan di salah satu sisi pundak.
Warna-warna busananya juga beragam dan berwarna cerah. Asesoris berupa perhiasan di kepala, dahi, anting untuk telingan, dan di daun hidung, membuat penampilan mereka seperti komunitas warga India atau timur tengah lainnya.
Tapi ternyata, mereka bukanlah komunitas tersebut, melainkan undangan yang hadir dalam pagelaran malam amal (Charity Night) bertema 1001 malam, untuk pengumpulan dana bagi Yayasan TKB yang bergerak dibidang pendidikan, kesehatan, dan siaga bencana bagi anak-anak Indonesia.
Tema 1001 malam itu sendiri digagas panitia Team Charity Surabaya, yang sekretarisnya, Rinda Yulistiani. Dipilihnya tema tersebut, agar bisa memberi sesuatu yang beda dan unik.
“Apalagi banyak diantara kami yang sebelumnya tidak tahu, dan seperti apa rasanya pakai busana dengan model seperti ini,” ungkapnya.
Tak hanya dari tamu undangan, hiburan yang disajikan pun bertema ala timur tengah. Pertama yang paling mendapat respon tepuk tangan dan sorakan, adalah penampilan tari perut (belly dance). Busana para penari yang seksi, dengan menampakkan bagian perut, membuat undangan yang hadir bertepuk tangan. Ada pula diantara mereka yang langsung berdiri dan mengikuti gerakan yang melenggok-lenggokan perut dan pinggul itu.
Selain belly dance, hiburan dalam acara itu juga menampilkan fashion show busana malam dan santai dari sebuah butik di Pasar Atom. Ada sepuluh model yang menampilkan sepuluh baju, yang kemudian langsung dilelang.
Hasil lelang, setelah dipotong harga dasar, disumbangkan untuk TKB. Pendiri yayasan TKB, Bunda Any Kusuma Dewi, yang hadir juga dengan busana putri jasmine, mengaku sangat berterima kasih atas penyelanggaraan acara ini.
“Apalagi saya melihat, apa yang dilakukan dalam mencari dana amal ini tidak dilakukan secara konvensional, tapi juga dilakukan sambil menghibur,” ungkapnya.
Dalam malam amal ini, para undangan membeli undangannya seharga Rp 150.000, dan mendapatkan makan dan minum. Ada 400 undangan yang terjual. Dan seluruh hasil penjualan undangan diserahkan ke YKB ditambah dengan hasil lelang busana.
Diakui Rinda, ada sponsor yang mendukung penyelenggaraan acara ini, sehingga tidak ada potongan dari dana yang sudah dihasilkan pada acara malam itu.
Hiburan lain yang tak kalah menarik adalah kehadiran Kiki, pria transgender ini menampilkan lipsing lagu Rihanna. Dengan gayanya yang unik dan lucu, ia menghibur undangan.
“Saya senang sekali bisa dilibatkan untuk menghibur di acara malam amal ini,” ujar Kiki yang juga mengenakan busana ala kisah 1001 malam, tapi hanya dari kain yang dililitkan tanpa jahitan.