Rabu, 1 Oktober 2025

Peliknya Memelihara Beo di Indonesia

Di dunia terdapat ratusan spesies parrot alias burung beo, dan sepertiganya ada di Indonesia.

Penulis: Agustina Rasyida
zoom-inlihat foto Peliknya Memelihara Beo di Indonesia
TRIBUN JAKARTA/AGUSTINA RASYIDA
Ipam Pramono dengan salah satu koleksi burung beo-nya yang berjenis African Grey.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di dunia terdapat ratusan spesies parrot alias burung beo, dan sepertiganya ada di Indonesia.

Beberapa spesies parrot antara lain Conure, Macaw, Amazon, Cockatoo, African Grey, Lovebird, Cockatiel, Budgerigar, Eclectu, Caique, Parakeet, Pionu, dan Poicephalus.

Namun, pecinta parrot terganjal peraturan jika akan memeliharanya. Sebab, beo di Indonesia termasuk hewan yang dilindungi pemerintah. Masyarakat tidak boleh memilikinya, kecuali ada izin.

"Memiliki atau mengembangkan parrot di sini susah, karena parrot termasuk hewan yang dilindingi pemerintah, jadi kami hanya boleh mengadopsi induk parrot, cucu parrot baru boleh dimiliki," ujar Ipam Pramono, Minggu (2/12/2012).

Ipam keberatan dengan sistem seperti itu. Mengingat, perawatan yang mahal dan kelekatan yang terjalin antara binatang dan pemilik. Bahkan, harga satu parrot dapat mencapai ratusan juta Rupiah. Sebut saja African Grey yang harganya sekitar Rp 5 juta-Rp 7 juta, Starlet Macaw dibanderol Rp 75 juta, hingga yang termahal seperti Yachin Maccau bisa mencapai Rp 200 juta.

Meski begitu, anggota Indonesian Parrot Lovers tak menyurutkan niatnya memelihara parrot. Alternatifnya adalah membeli parrot dari luar negeri. Tapi, sebelum seseorang memelihara burung, ia harus berkomitmen terhadap dirinya sendiri.

"Burung itu berinteraksi dengan pemiliknya. Kalau cuma dipajang, dirantai, buat apa?" ucap Ipam.

Di sisi lain, parrot harus dilatih agar kuat dan tidak stres. Stres dapat disebabkan karena lingkungan, pemindahan kandang, atau salah satu bulu dicabut.

Ipam butuh waktu empat jam dalam sehari untuk melatih African Grey-nya. Menurut Ipam, memberikan makan parrot cukup mudah dengan dry food, biji-bijian atau buah-buahan, asal tidak diberikan biji apel dan alpukat. Karena, keduanya beracun bagi tubuh parrot. Kandang juga selalu dibersihkan dengan disinfektan.

"Kemampuan parrot bisa dilatih. Ada sekolah burung di daerah Setia Budi," jelasnya.

Bila parrot sakit, Ipam dan teman-teman yang bergabung di Indonesian Parrot Lovers, memiliki referensi dokter hewan tertentu. Karena, tidak semua dokter hewan menguasai seluk-beluk kesehatan parrot.

Indonesian Parrot Lovers merupakan komunitas yang telah berdiri tiga tahun, untuk memasyarakatkan kecintaan terhadap parrot. Komunitas ini telah memiliki sekitar 40 anggota.

Kegiatan yang diadakan berupa gathering, training kemampuan parrot, berbagi trik, pemeliharaan, serta latihan bersama (melepaskan parrot ke alam bebas) di lapangan luas. Untuk mengetahui lebih lanjut, pecinta parrot dapat membuka laman www.indonesianparrotlover.com. (*)

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved