Sabtu, 4 Oktober 2025

GP Ansor Sulut Curiga Kematian Ryo Terkait Profesinya

Pembunuhan sadis yang menewaskan Aryono Linggotu mengundang duka cita semua pihak

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto GP Ansor Sulut Curiga Kematian Ryo Terkait Profesinya
Ist
Aryono Linggotu (kanan) saat masih hidup bersama teman-teman seprofesinya

Laporan Wartawan Tribun Manado, Robertus Rimawan

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Pembunuhan sadis yang menewaskan Aryono Linggotu (26) mengundang duka cita semua pihak. Organisasi keagamaan GP Ansor bahkan mendesak Kapolda Sulut Brigjen Dicky Atotoy untuk mengusut tuntas kasus ini, Rabu (28/11/2012) sekitar pukul 09.30 Wita di Polda Sulut.

Ketua GP Ansor Sulut, Benny Rhamdani memimpin lawatan tersebut. Ia berharap kasus segera selesai secepatnya mengingat banyak masyarakat yang bertanya-tanya apakah benar motifnya murni kriminal atau ada hal lain.

"Saya amati keterangan saksi berubah-ubah jelas menimbulkan kecurigaan masyarakat. Gerakan Pemuda Ansor Sulut menduga jangan-jangan kasus tersebut ada kaitan dengan profesi korban," ujarnya. Kecurigaan tersebut menguat mengingat Ryo merupakan wartawan pos kriminal.

Namun Rhamdani mengatakan GP Ansor tetap menghormati proses hukum yang menewaskan aktivis muda NU tersebut.

Menanggai hal ini Kapolda Sulut Brigjen Dicky Atotoy menjelaskan, hasil penyelidikan awal penyidik, kasus pembunuhan yang menewaskan Ryo merupakan murni kriminal. "Kami telah menahan 1 tersangka dan 4 saksi. Selanjutnya kasus ini masih terus di kembangkan. Bisa saja ada tersangka baru dalam kasus ini," katanya.

Hal ini terkait pengakuan tersangka Jimmy Kansil (17) yang mengaku hanya menikam korban sebanyak 4 kali. Padahal korban meninggal dengan 14 luka tikam. Meski demikian penyidik saat ini masih menunggu hasil otopsi dari RS Kandou Malalayang untuk kepentingan penyidikan. (*)

Koran Futuristik dan Elegan
Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper
 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved