Calon Presiden 2014
PAN soal Rhoma: Siapa Saja Berhak Maju Jadi Capres
Dukungan sejumlah ulama dan habib dalam mendukung Rhoma Irama sebagai Calon Presiden 2014 direspon banyak pihak

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan sejumlah ulama dan habib dalam mendukung Rhoma Irama sebagai Calon Presiden 2014 direspon banyak pihak. Salah satunya Partai Amanat Nasional (PAN).
"Dimana-mana yang saya tahu, orang bersiap menjadi capres sah-sah saja sesuai syarat UUD 45," kata Sekretaris FPAN, Teguh Juwarno di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/11/2012).
Teguh mempertanyakan apakah Rhoma Irama sebagai calon presiden 2014 telah didukung oleh Partai Politik. "Untuk maju sebagai capres memerlukan dukungan parpol selain kelompok masyarakat atau ormas," tuturnya.
Namun, kehadiran Rhoma Irama sebagai Capres, kata Teguh, semakin memperlihatkan banyaknya artis yang masuk kedalam dunia politik. "Ini dunia selebritis makin banyak berusaha masuk ke dunia politik," tuturnya.
Mengenai popularitas Roma Irama, Teguh mengakui bila raja dangdut itu sangat terkenal di masyarakat. Apalagi, kepada masyarakat yang sering mendengarkan radio dangdut. "Ini kan pedangdut favorit," katanya.
Namun, ia belum mengetahui apakah kegemaran masyarakat terhadap dangdut berkolerasi terhadap calon presiden. "Ini tantangan Bang Rhoma layak tidak dari raja dangdut menjadi capres," katanya.
Ketika ditanya apakah Rhoma layak mendampingi Hatta Rajasa sebagai pasangan Capres-Cawapres, Teguh belum dapat menjawab. Menurut Teguh, PAN menyerahkan sepenuhnya nama wakil presiden kepada Hatta Rajasa. "Siapa yang terbaik, cocok secara banyak aspek, kebutuhan misalnya berdampingan dengan orang Jawa, dengan orang populer berpengalaman. Katanya Bang Hatta akan memilih pada pertengahan 2013," ungkapnya.
Teguh juga mengatakan PAN tidak merasa khawatir bila banyak nama yang mencalonkan diri sebagai presiden.
"Kandidat makin banyak makin bagus, telanjangi rekam jejak, jangan pencitraan, nah jadi ada waktu buat LSM dan masyarakat, untuk mengkritisi, kita harapkan dapat kandidat yang terbaik bukan bedak," tukasnya.