Senin, 6 Oktober 2025

Ribuan Rumah di Singkil Terendam Banjir

Hujan deras di beberapa kawasan barat-selatan Aceh menyebabkan terjadinya banjir genangan maupun luapan merendam permukiman

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Ribuan Rumah di Singkil Terendam Banjir
Tribun Medan/Indra Gunawan
Sejumlah pelajar di kelurahan Syahmad Lubuk Pakam, Sumatera Utara terpaksa meliburkan diri dari aktivitas belajar di sekolah akibat rumah mereka kebanjiran, Senin (5/11/2012).

TRIBUNNEWS.COM, SINGKIL - Hujan deras di beberapa kawasan barat-selatan Aceh menyebabkan terjadinya banjir genangan maupun luapan merendam permukiman dan fasilitas publik.

Di Aceh Singkil, misalnya, ribuan rumah terendam sejak Senin (5/11/2012) pagi kemarin sehingga gelombang pengungsian tak terbendung.

Desa-desa yang terendam banjir di Aceh Singkil antara lain tersebar di Kecamatan Singkohor, Simpang Kanan, Danau Paris, Gunung Meriah, dan Kecamatan Singkil. Kawasan terparah melanda Desa Solok dan Handel, Kecamatan Gunung Meriah dan Desa Ujung Bawang, Paya Bumbung, Afdeling II, dan III Kebun Kota Bahagia serta Afdeling IV, V, dan VI Kebun Kota Aman, PT Nafasindo di Kecamatan Singkil.

Di kawasan Solok, jalan yang menghubungkan Rimo dengan Singkohor serta Kuta Baharu tak bisa dilewati karena ketinggian air mencapai sepinggang. Hal serupa terjadi di kawasan Ujung Bawang, jalan Singkil-Subulussalam di kawasan itu sepanjang 300 meter terendam dengan arus deras dari arah samping. Sepeda motor serta mobil kecil tak bisa lewat. Beberapa kendaraan yang nekat terlihat mogok di tengah genangan banjir.

Korban banjir yang mulai mengungsi antara lain dari Desa Ujung Bawang, Paya Bumbung serta karyawan Nafasindo di Kebun Kota Aman dan Kota Bahagia. Bahkan perusahan kelapa sawit tersebut harus mendapat bantuan tenda dari Koramil Singkil untuk menampung ratusan karyawannya yang terjebak banjir.

"Kebun Kota Bahagia ada 80 orang dan Kebun Kota Aman ada 20 yang mengungsi. Sebagian masih bertahan di rumah. Semua karyawan yang terkena banjir kami ungsikan ke desa sekitar dan ke perumahan Afdeling yang masih aman," kata Manager Agronomis dan Litbang PT Nafasindo, Malik Rusydi.

Banjir juga merendam beberapa kawasan Aceh Barat pascahujan lebat sejak beberapa hari terakhir. Ruas jalan Meulaboh-Kuala Bhee, Senin (5/11/2012) lumpuh total dengan ketinggian air 1 meter lebih di atas badan jalan. Warga harus menggunakan jalan alternatif untuk menuju atau dari Meulaboh.

Badan jalan yang terendam adalah di kawasan Ateung Teupat, Kecamatan Bubon dan Krueng Tinggai dan Reusak, Kecamatan Samatiga.

Anggota DPRK Aceh Barat, Ibnu Abas dan H Amri HR menyebutkan, ekses banjir Ateung Teupat menyebabkan terganggunya transportasi masyarakat dari tiga kecamatan yaitu Woyla, Woyla Timur, dan Woyla Barat.

"Genangan banjir cukup parah sehingga kendaraan tidak bisa lewat. Bila ingin ke Meulaboh harus melewati jalan elak yang berlumpur atau jalan Peuribu yang melingkar sangat jauh," kata kedua anggota DPRK Aceh Barat tersebut.(c39/riz)

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved