Rabu, 1 Oktober 2025

Polisi Jelajahi Lima Provinsi Buru Perampok BRI

Kasus perampokan uang BRI Cabang Muara Bulian senilai Rp 2 miliar yang terjadi pada Ramadan lalu, akhirnya terbongkar.

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Polisi Jelajahi Lima Provinsi Buru Perampok BRI
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Para pelaku tindak kejahatan diborgol setelah berhasil ditangkap polisi (foto:ilustrasi)

TRIBUNNEWS.COM, MUARA BULIAN - Kasus perampokan uang BRI Cabang Muara Bulian senilai Rp 2 miliar yang terjadi pada Ramadan lalu, akhirnya terbongkar.

Kasus itu sempat membuat heboh karena disertai penembakan terhadap dua karyawan BRI.

Setelah bekerja keras, akhirnya lima dari enam tersangka perampokan di Desa Panerokan, Kecamatan Bajubang itu sudah ditangkap polisi.

Lima tersangka yang ditangkap itu adalah Kusnadi yang merupakan sopir BRI Cabang Muara Bulian, Yono sang pemberi informasi, dan tiga eksekutor, yakni Rendi Saputra, Bambang, serta Purwadi alias Kancil.

Ketiga eksekutor perampokan tersebut ditangkap polisi dalam tujuh hari terakhir.
Kapolres Batanghari AKBP Robert A Sormin, mengatakan, anggotanya harus menjelajahi lima provinsi untuk menangkap para tersangka.
Berawal dari Kusnadi dan Yono ditangkap di Batanghari beberapa hari setelah kejadian. Kecurigaan keterlibatan Kusnadi, sopir BRI itu, bermula saat dilakukan olah tempat kejadian perkara.

Tidak seperti perampokan pada umumnya, yakni perampok menodongkan pistol kepada sopir. Pada saat olah TKP, polisi melihat bahwa perampok justru menodongkan pistol ke orang yang di belakang sopir.

Tangan pelaku yang memegang pistol terlihat berada di belakang kepala sopir. Polisi memeriksa Kusnadi, dan akhirnya menetapkannya sebagai tersangka.

Dari mulut Kusnadi muncul nama baru, yakni Yono, pria yang menghubungkan informasi dari Kusnadi kepada eksekutor. Hanya beberapa jam setelah nama baru itu muncul, polisi langsung mengamankan Yono di Kecamatan Muara Bulian.

Dari mulut Yono akhirnya keluar nama-nama para eksekutor. Polisi melakukan perburuan ke rumah para tersangka, namun ternyata sudah tidak berada di sana lagi. Lokasi yang diselidiki itu adalah Kecamatan Sungai Bahar. Sebulan terakhir, polisi mendeteksi keberadaan seorang pelaku di Sumatera Utara.

Dikatakan Kapolres, anggota yang dikirimkan pertama ke sana tidak bisa langsung menangkap Bambang. Mereka pulang ke Jambi, namun beberapa hari kemudian, Bambang terdeteksi lagi berada di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Tim Buser yang dikirimkan ke sana akhirnya berhasil menangkap Bambang. Informasi dari tim buser yang mengamankan tersangka, Bambang berada di rumah mertuanya.

Dia juga telah menghubungi istrinya yang berada di Sungai Bahar supaya datang ke sana. Bambang yang dapat jatah Rp 420 juta, telah membelanjakan sebagain uang itu untuk beli tanah dan perhiasan emas.

Setelah menangkap Bambang, polisi meluncur ke Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Orang yang dicari di sana adalah Rendi Saputra. Pria berkulit putih yang dicari itu memang tengah berada di sebuah desa yang namanya muncul dari mulut Bambang.

Rendi akhirnya berhasil ditangkap di rumah istrinya. Di antara yang sudah tertangkap, perburuan yang paling melelahkan adalah Kancil, karena dia sangat gesit seperti namanya,” ungkap Kapolres.

Untuk menangkap pria berbadan kecil itu, Kapolres memilih mengutus Kasat Reskrim, AKP H Soekamto. "Tim menangkap Kancil dipimpin Kasat Reskrim,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved