Selasa, 7 Oktober 2025

Reaksi debat Pilpres AS muncul beragam

Sebagian menilai barack Obama kurang bersemangat, sebagian lainnya mempertanyakan kebijakan Mitt Romney yang dianggap kurang spesifik.

Sejumlah media di AS melukiskan debat tidak berjalan seperti diperkirakan karena Obama justru nampak 'kurang bersemangat' ketimbang penantangnya, Mitt Romney.

Romney dilukiskan mengambil sikap 'agresif', 'sigap' dan 'lantang', sementara Obama dianggap 'lesu', 'lebih sering menunduk melihat catatan', dan 'bergaya seperti profesor yang tenang'.

Obama yang dianggap punya posisi lebih diuntungkan dengan amunisi seputar isu '47%' (kelompok pemilih yang menurut Romney adalah warga AS yang tergantung pada dana bantuan pemerintah dan merupakan pendukung Obama) serta praktek bisnis Romney yang dianggap sebagai cerminan tindakan yang merugikan ekonomi AS.

Berikut adalah reaksi dari berbagai kalangan setelah debat yang dikumpulkan dari berbagai sumber:

Timothy Curtin, ahli kimia dari kota Liberty Township, Ohio

Ini pertama kalinya dua kandidat berdiri bersisian dan kelihatannya mereka belajar banyak. Saya kira Romney menunjukkan banyak kelemahan dan kekurangan Obama, jadi saya sedikit mengunggulkan Romney.

Paul Laddy, warga kota Youngstown, Ohio

Kalau dengan Obama berarti empat tahun lagi, dengan Romney delapan tahun lagi. Empat tahun bisa kita lalui dengan cepat kalau delapan tahun terlalu lama.

Ed Sullivan, cacat veteran warga Ohio

Saya sudah nyoblos duluan jadi saya sudah pastikan siapa yang saya pilih lebih dulu. Saya bukan jenis (orang) yang mau dengar debat, saya pakai hati nurani saja. Saya sih tidak peduli soal isu 47 persen, saya tidak khawatir sama sekali. Tapi saya pikir dia (Romney) harus khawatir soal semua warga baik yang 47 persen atau yang hanya satu persen. Ini lah titik yang membuat saya menolak dia karena ini kalimatnya sendiri.

Terry Madonna, Direktur Pusat Studi Politik dan masalah Publik pada Franklin and Marshall College

Tidak diragukan lagi, Romney yang menang. Dia jauh lebih agresif tanpa bersikap sok atau provokatif atau menyerang. Presiden kelihatan datar saja. Seperti, saya tidak mau menyebut kelihatan sedang jengkel, tapi kelihatannya tidak nyambung, tidak nyaman berdiri disana."

Eric Fehrnstrom, ahli strategi politik Mitt Romney

Kalau seumpamanya (debat) ini adalah pertandingan tinju, baru jalan satu jam pertandingan sudah pasti dihentikan.

David Axelrod, ahli strategi politik barack Obama

Gubernur Romney sangat tangkas dan sigap melontarkan serangan.

Cindy Benavides, juru bicara Liga Bersatu warga Latin Amerika

Para calon menyinggung persoalan yang penting untuk kelompok Latin. Sebagai warga hispanik saya bisa merasakan (pentingnya) persoalan-persoalan itu. Tapi saya sudah banyak mendengar tentang hal-hal tersebut sebelumnya, tidak ada yang benar-benar baru. saya ingin tahu leih banyak. Banyak laporan dikutip, angka-angka bertaburan. saat bicara pada publik, penting sekali persoalan ini diperjelas, tetapi saya tidak mendapat jawaban tegas dari dua calon. Terutama Romney, yang sangat kurang rinci. Moderatornya juga kurang tegas dengan pembagian waktunya.

Hasil jajak pendapat sementara

Jajak pendapat seketika CNN/ORC menyatakan 67 persen pemilih terdaftar menilai Romney menang dalam putaran debat pertama ini, sementara hanya 25 persen mengunggulkan Obama.

Jajak seketika jaringan televisi AS juga mengunggulkan Romney dimana media seperti CBS News, misalnya, menyebut 46 persen pemilih mengambang menyatakan Romney menang, sementara hanya 22 persen menjagokan Obama.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved