KMP Bahuga Jaya Tenggelam
Dua Jam Jupri Terombang-ambing di Laut
Dentuman keras membuat Muhammad Jupri (67) terbangun dari tidurnya di lantai dua KMP Bahuga Jaya. Seluruh penumpang mendadak hiruk pikuk.

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Dentuman keras membuat Muhammad Jupri (67) terbangun dari tidurnya di lantai dua KMP Bahuga Jaya. Seluruh penumpang mendadak hiruk pikuk. Mereka kaget kapal yang mereka tumpangi oleng. Seluruh penumpang berlomba-lomba mencari pelampung.
"Ketika kapal oleng, masih banyak penumpang yang tertidur. Setelah sadar mendengar suara keras, mereka berteriak mencari selamat. Sekitar satu jam setelah ditabrak, kapal kita karam," cerita Jupri kepada Tribunnews.com di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (26/9/2012).
Jupri satu dari sekian penumpang selamat KMP Bahuga Jaya yang ditabrak kapal tanker Norgas Chantika berbendera Singapura. Ketika kapal oleng, seluruh penumpang merapat di sisi kapal yang aman. Namun lambat laun kapal mulai karam.
Setelah kondisi kapal hampir karam, muncul komando dari awak kapal agar penumpang diminta melompat ke laut. Hampir semua penumpang melompat, tak terkecuali Jupri. Kaki Jupri cidera lantaran terpeleset 10 meter ketika kapal mulai karam dari bagian belakang.
Pikiran warga Jakarta itu tak karuan. Ia tak tahu lagi nasib tiga temannya Alifan (36), Zulfirman (38), dan Hendri (54). Mereka berempat adalah sopir di PT Suka Fajar, Pekanbaru, Riau. Ketika kapal oleng sampai harus melompat dari KMP Bahuga Jaya, Jupri dan ketiga temannya terpisah.
"Alhamdulillah saya bisa selamat. Saya terombang-ambil di laut kurang lebih dua jam. Tiga pelampung yang saya pakai di leher, tangan kiri dan kanan, berikut bola apung. Beruntung saya kuat bertahan karena ditolong seorang anak muda," ucap Jupri.
Jupri mengaku baru kenal dengan pemuda itu ketika menceburkan diri ke dalam gelombang Selat Sunda yang pagi itu cukup besar. Berkat pemuda tadi, Jupri mendapat arahan bagaimana untuk menghindari gelagak ombang yang menampar tubuhnya.
Selama di gelombang, Jupri dan sang pemuda pasrah saja. Ia hanya bisa menyebut asma Allah dan terus berdoa. Tak lama kapal penolong menyelamatkan mereka berdua. Sampai dievakuasi ke Krakatau Medika Hospital, Jupri masih belum tahu nama pemuda itu.
Tapi takdir masih menyatukan Jupri dan tiga temannya. Mereka berempat kembali dipertemukan di Pelabuhan Merak. Melihat ketiga temannya lebih dulu ada di posko evakuasi, Jupri langsung memeluk mereka. Airmata Jupri pecah, terharu.
Baca Juga:
- Hendri Sempat Selamatkan Wanita Terjebak di Kamar Mandi
- Sepatu Motif Batik, Artistik dan Etnik
- Jenazah Salam dan Najwa Diambil Keluarga
- Yuk Sarapan Roti Goreng Daging