Ratusan Asongan Blokir Stasiun Mojokerto
Tapi sekarang dilarang, baik jualan di atas KA, maupun di halaman dalam. Kami menyesalkan karena

surya/Imam Hidayat
Ratusan pedagang asongan Kereta Api (Aska) memblokir pintu gerbang stasiun KA Mojokerto, Senin (24/9/2012).
TRIBUNJATIM.COM,MOJOKERTO- Ratusan pedagang asongan Kereta Api (Aska) memblokir pintu gerbang stasiun KA Mojokerto, Senin (24/9/2012).
Mereka menggelar aksi memprotes larangan berjualan di areal stasiun.
Selain membawa berbagai poster, para asongan juga berjejal memenuhi pintu gerbang masuk stasiun. Praktis, pintu masuk dan keluar sempat lumpuh.
Para pedagang asongan di stasiun kereta api Mojokerto memprotes larangan berjualan. Mereka kecewa, karena pelarangan itu dilakukan tanpa sosialisasi.
Pelarangan tersebut dilakukan secara sepihak sejak Kamis (20/9). Para pedagang secara tiba-tiba diusir dari kawasan stasiun KA Mojokerto. Mereka dilarang berjualan. Tak hanya di dalam KA, tetapi juga di halaman dalam stasiun di tengah-tengah kota ini.
Ketua Paguyuban Asongan Kereta Api (Aska) Irwan Susanto mengatakan, selama ini mereka masih diperbolehkan berjualan.
"Tapi sekarang dilarang, baik jualan di atas KA, maupun di halaman dalam. Kami menyesalkan karena selama ini tidak pernah ada komunikasi, tahu-tahu kami dilarang," ujarnya.
Menurut Irwan, pihaknya sudah mencoba berdialog dengan pihak managemen stasiun KA Mojokerto. Tetapi, tak ada tanggapan positif. Dengan larangan mendadak itu, praktis seharian Kamis (20/9), para asongan ini tak bisa menjual dagangannya.
"Kami diminta untuk mencari tempat jualan lain, apa di jalan atau di pasar. Ini jelas arogan," kata dia.
Menurutnya, khusus di Mojokerto ada 80 asongan KA. Sementara, puluhan asongan KA lainnya ada di Nganjuk, Kertosono, Jombang, Tarik, dan Sepanjang.
Sumber : Surya
Reporter : Imam Hidayat