Sabtu, 4 Oktober 2025

Tari Nyaris Diperkosa Sopir Mobil Carteran

Saferi, warga Kelurahan Sinar Baru, Sungailiat meminta pelaku penganiayaan terhadap putrinya

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Tari Nyaris Diperkosa Sopir Mobil Carteran
googleimage
ilustrasi

Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Saferi, warga Kelurahan Sinar Baru, Sungailiat meminta pelaku penganiayaan terhadap putrinya, Listari (20) segera ditangkap.

Akibat penganiayaan itu, Listari tidak hanya mengalami luka dan trauma, namun nyaris kehilangan nyawa. Selain itu Listari hampir menjadi korban pemerkosaan dan penipuan.

"Mudah-mudahan pihak kepolisian serius menangani masalah ini karena bisa jadi ada korban lainnya," kata Saferi kepada bangkapos.com, Jumat (21/9/2012)

Menurut Saferi, peristiwa yang menimpa putrinya tersebut terjadi pada 11 September lalu di perbatasan Desa Tutut dan Desa Mentabak, Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka.

Peristiwa itu berawal dari menghilangnya Listari dari kediaman mereka di Sinar Baru, Jumat (8/9/2012). Tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari gelagat Tari (panggilan korban-red) karena pada malam harinya Saferi dan anak istrinya masih sempat makan bakso bersama.

Saferi sempat mencari keberadaan putrinya.

"Beberapa hari kemudian ia mengaku ada di Palembang bersama seseorang," kata Saferi yang sempat meminta putirnya segera pulang.

Senin (10/9/2012) sekitar pukul 01.30 WIB Saferi mendapat telepon dari laki-laki bernama Arjo yang mengatakan kalau Tari dalam kondisi kritis di rumah seorang bidan di Desa Tutut.

"Kami pergi ke Tutut untuk memastikan keberadaan anak saya. Pada saat saya lihat Tari sudah berlumuran darah, kepalanya terluka," jelas Saferi didampingi pengacara Dharmanirmala dan Ketua LPPAP Bangka Belitung, Nurmala Dewi

Berdasarkan cerita Tari, saat itu ia pulang dari Palembang naik mobil carteran di Pelabuhan Muntok, Bangka Barat. Ia tiba di Sungailiat untuk mengganti dengan kendaraan pribadi milik pelaku yang tidak diketahui identitasnya.

Saat hendak diantarkan pulang, Tari malah diajak melintasi Jalan Desa Tutut dan apes baginya. Laki-laki yang tidak diketahui identitasnya dengan ciri - ciri berusia setengah baya dengan fisik gemuk pendek dan berkulit hitam ini malah menganiaya Tari menggunakan palu yang diambil dari dalam mobil. Akibatnya Tari yang sempat berteriak sebelum pingsan dengan luka di kepala dan luka lainnya.

Beruntung saat itu, teriakan Tari didengar oleh Arjo, yang tinggal di kamp TI tak jauh dari lokasi. Pelaku langsung kabur sembari berusaha menabrak Tari yang tergeletak di dalam saluran air di pinggiran jalan namun gagal.

Arjo bersama dua rekannya kemudian membawa Tari ke Bidan Titin tak jauh dari lokasi kejadian.

"Usai melihat Tari, saya langsung melaporkan kejadian lewat telpon ke Polres Bangka," kata Saferi.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved