Film Innocence of Muslims
Gedung Putih: Serangan Konsulat AS di Libya Aksi Teroris
Istana Kepresidenan Amerika Serikat (AS), Gedung Putih di hari, Kamis (20/9/2012), waktu setempat, menyatakan bahwa serangan terhadap

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istana Kepresidenan Amerika Serikat (AS), Gedung Putih di hari, Kamis (20/9/2012), waktu setempat, menyatakan bahwa serangan terhadap konsulat AS di kota Benghazi, Libya yang menewaskan empat warga mereka, merupakan aksi teroris.
"Saya pikir, jelas bahwa apa yang terjadi di Benghazi adalah serangan teroris," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, seperti diberitakan oleh Xinhua, Jumat (21/9/2012).
"Kedutaan kami diserang, dan hasilnya adalah kematian empat pejabat Amerika," lanjutnya.
Terbunuhnya, Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens dan tiga stafnya pada malam 11 September 2012, sangat mengejutkan negeri Paman Sam.
Serangan itu menurut Jay dibuat dan disekenario serapih mungkin bahwa itu merupakan aksi kemarahan massa yang tak terbendung akibat film buatan sutradara asal AS, Sam Bacile, yang menghina Nabi Muhammad.
Mengutip pendapat Direktur Pusat Kontra-Terorisme Nasional AS, Matthew Olsen, yang dibeberkan dalam sidang Komite Senat Keamanan Dalam Negeri, baru-baru ini, Jay mengatakan bahwa terdapat indikasi keterlibatan kelompok ekstremis dalam serangan itu.
"Termasuk al-Qaeda dan afiliasi kelompok itu di Maghreb," tuturnya.
Ia mencontohkan Olsen mengatakan bahwa serangan, meskipun tidak dikonfirmasi sebagai serangan yang direncanakan hingga saat ini, namun memanfaatkan kesempatan yang ada, dan mengambil keuntungan dari aksi demonstrasi warga atas film Innocence of Muslims.
Klik: