Senin, 6 Oktober 2025

Film Innocence of Muslims

Negara Barat meminta aksi protes film anti Islam dihentikan

Negara-negara Barat meminta agar aksi kekerasan yang dipicu sebuah film kontroversi anti Islam untuk segera dihentikan.

Negara-negara Barat meminta agar aksi demonstrasi yang berakhir dengan kekerasan untuk segera dihentikan.

Aksi protes di sejumlah kedutaan negara Barat marak dipicu oleh penayangan sebuah film yang menghina Nabi Muhammad.

Uni Eropa mendesak para pemimpin di Arab dan negara muslim untuk ''menyerukan perdamaian dan menahan diri''.

Amerika Serikat dilaporkan telah mengirim marinir untuk menjaga kedutaan mereka di Khartoum dan meminta Sudan untuk menjaga diplomat asing.

Hingga Jumat (14/09) aksi kekerasan masih berlangsung, dengan setidaknya tujuh orang tewas dalam aksi protes di Khartoum, Tunisia dan Kairo dan ada kekhawatiran bahwa kekerasan akan terus berlanjut.

Kebanyakan aksi protes dan penyerangan mengarah ke kedutaan AS setelah cuplikan film - yang dibuat di AS - tersebar di internet.

Ribuan massa pada Jumat kemarin menyerang kedutaan AS di Khartoum, dan radio pemerintah melaporkan tiga pendemo tewas saat terjadi pertikaian dengan pasukan keamanan.

Kedutaan Jerman dan Inggris di Khartoum juga diserang, meski film kontroversial tersebut tidak terkait dengan kedua negara itu.

Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengutuk serangan sebagai tindakan yang tidak dapat diterima dan bertentangan dengan ''peradaban dunia''.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mendesak ''otoritas nasional di semua negara untuk meningkatkan keamanan misi diplomatik dan melindungi para staf diplomatik mereka.''

"Ini sangat penting bahwa semua negara di seluruh kawasan yang terpengaruh untuk menyerukan perdamaian secepatnya dan menahan diri dari kekerasan, karena sekarang telah terjadi banyak kasus di banyak negara.''

Sementara itu Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan bahwa duta besar Sudan di Berlin telah dipanggil dan ''dengan tegas mengingatkan pemerintahannya untuk bertugas melindungi misi diplomatik.''

'Bergerak cepat'

Protes terhadap film Innocence of Muslims dimulai pada hari Selasa (11/09) di Kairo, Mesir, setelah cuplikan film tersebar di situs video YouTube.

Film itu menggambarkan Nabi Muhammad sebagai seorang yang gila seks dan pemimpin sebuah kelompok haus darah - sebuah penghinaan bagi kaum Muslim -.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved