Suhardi Nyaris Diamuk Massa
Suhardi Bambang nyaris menjadi korban amuk massa di Pasar 23 Maret, Kotamobagu
Laporan Wartawan Tribun Manado, Edi Sukasah
TRIBUNNEWS.COM, KOTAMOBAGU - Suhardi Bambang nyaris menjadi korban amuk massa di Pasar 23 Maret, Kotamobagu, Jumat (14/9/2012). Dia tertolong setelah aparat Kelurahan Gogagoman mengamankan pemuda bertubuh kurus itu di Kantor Kelurahan yang terletak tak jauh dari pasar tersebut.
Massa mengejar Suhardi setelah Roar Porajow Rumondor, pedagang beras di Pasar 23 Maret, meneriakinya copet. Dan, memang saat massa menangkap pria tersebut, di tangan Suhardi terdapat tas kecil warna hitam milik Roar. Dalam tas kecil tersebut terdapat uang sekitar Rp 2 juta.
Saat melapor di Polsek Urban Kotamobagu, Roar menceritakan apa yang dialaminya. "Saat itu, saya sedang sibuk melayani para pembeli. Saya memang sempat memperhatikan ada pria asing yang bolak-balik di dekat saya," ujar perempauan yang rambutnya dikucir dua ini.
Saking sibuknya, dia tak sempat lagi memperhatikan gerak-gerik pria yang mencurigakan tersebut. Ketika dia melihat ke tempat menyimpan tasnya, benda tersebut sudah tak ada. Sekilas dia melihat pria yang berlari membawa tasnya. Sambil mengejar sang pria, dia pun berteriak-teriak.
"Orang-orang di pasar langsung mengejar dan berhasil mengerubunginya. Bahkan kalau tidak dihalangi pihak kelurahan, mungkin dia sudah babak belur," kata Roar.
Dia menambahkan, pria tersebut kemungkinan tak bekerja sendiri. "Ada seorang pengendara motor yang menunggunya. Saya tak lihat mukanya karena yang di motor tersebut memakai helm dan langsung pergi ketika pria yang saya kejar tertangkap," ujar Roar.
Suhardi kemudian digelandang ke Polsek Urban Kotamobagu. Pria berkulit coklat tua tersebut lebih banyak bungkan ketika aparat polisi memeriksanya. Bahkan, saat ditanya di mana tinggal, Suhardi enggan berterus terang. Pun demikian saat ditanya terkait kegiatan terlarangnya.
Pemeriksaan belum usai, ketika beberapa orang yang mengaku pedagang di Pasar 23 Maret datang ke Markas Polsek Urban Kotamobagu. Seorang perempuan mengaku juga sempat kecurian uang sebesar Rp 6 juta. "Saya ingin memastikam apakah orang yang sama atau bukan," kata perempuan berbaju kuning.
Namun pihak kepolisian minta kepada para pedagang tersebut untuk menunggu selesai pemeriksaan terhadap pencurian tas Roar. "Tunggu atau nanti datang kembali," ujar seorang petugas di Polsek Urban Kotamobagu.