Agum Gumerlar: Tiga Poin yang Harus Dijalankan PSSI
Keberadaan Pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia periode 2011-2015 tidak terlepas dari peran Komite Normalisasi
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keberadaan Pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia periode 2011-2015 tidak terlepas dari peran Komite Normalisasi yang diketuai oleh Agum Gumelar. Melalui pemilihan Kongres Luar Biasa (KLB) yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah pada Juli 2011 terpilihlah Djohar Arifin Husin sebagai Ketua Umum.
“Ketika Djohar Arifin terpilih menjadi Ketua Umum PSSI saya menitipkan pesan kepada dia bahwa menjadi Ketua Umum PSSI adalah suatu kehormatan dan kepercayaan serta tekankan di dalam hati untuk tidak mengecewakan,” ujar Agum Gumelar saat ditemui di Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/9/2012).
Selain berpesan untuk tidak mengecewakan, Agum Gumelar juga mengaku telah menitipkan kepada Djohar Arifin Husin 3 poin mengenai Reformasi Sepakbola Indonesia.
“Reformasi sepakbola Indonesia itu ada tiga poin, pertama, meninggalkan nilai-nilai yang ada di kepengurusan yang lama yang tidak baik untuk sepakbola nasional, seperti perjudian arogansi dan hal-hal lain yang sudah tidak sesuai, kedua, pengurus lama ada kebijakan-kebijakan yang relevan dan masih bisa untuk diteruskan, maka diteruskan dan dijalankanlah kebijakan tersebut, ketiga, menemukan nilai-nilai baru dalam hal membina sepakbola, serta tidak ada lagi pengkotak-kotakan kelompok. 3 poin Reformasi Sepakbola Indonesia tersebut harus dijalankan dan ini adalah potensi besar untuk memajukan sepakbola,” kata Agum Gumelar.
Baca juga:
- Djohar Arifin Husin: Timnas Harus Sering Ujicoba
- Jumat PSSI Tentukan Sekjen Pengganti Tri Goestoro
- Nasib Dipo Alam Cs Ditentukan Sabtu
- Sriwijaya FC No Comment Soal Edward Wilson
- Indonesia vs Vietnam: Tiket Disediakan 55 Ribu Lembar