Disdik Samarinda Dilarang Tangani Proyek
Dinas Pendidikan Samarinda (Disdik) Samarinda dilarang menangani proyek dan harus fokos

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA,- Dinas Pendidikan Samarinda (Disdik) Samarinda dilarang menangani proyek dan harus fokos pada masalah pendidikan di Samarinda. Demikian dikatakan Walikota Samarinda, Syaharie Jaang usai melantik 133 pejabat eselon II, III dan IV di rumah jabatan Walikota Samarinda di Jl S Parman, Jumat (7/9/2012).
"Harapan kita, khusus di bidang pendidikan, jangan mengerjakan hal - hal yang lain. Pengunaan Bosda, pelaksanaannya, apa - apa yang saat sekarang menjadi catatan, masalah keuangan, masalah adminitrasi dan lain sebagainya yang menjadi catatan BPK. Kalau nanti ada proyek, tidak sempat memikirkan anak sekolahan. Kebijakan saya tidak boleh, supaya fokus ke hal pendidikanlah. Hal teknis, biarkanlah di instansi lain," tegas Jaang.
Selain itu, Jaang juga menyinggung bahwa ada anggapan dan kesan negative terhadap jabatan staf ahli walikota sebagai jabatan "buangan" atau masuk kotak tidak benar, karena penempatan seorang pejabat berdasarkan kebutuhan organisasi. Ini terbukti setelah beberapa waktu lalu Roby Hartono dilantik sebagai kepala Disperindag, dan mutasi kali ini giliran staf ahli walikota Ali Fitri Noor dilantik jadi kepala Badan Litbang dan Diklat.
"Selalu saya katakan setiap pelantikan, mutasi pejabat ini bukan karena kesalahan. Untuk kali ini, selain mengisi jabatan yang kosong ditinggal pensiun, juga adanya evaluasi serta penyegaran,"katanya
Adapun pejabat yang baru dilantik kemarin diantaranya, Ibnu Arabi sebagai kepala Disdik, Ali Fitri Noor kepala Litbang dan Diklat, Nurul Muminayati kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan, Ahmad Ramli sekretaris Disdik, sekretaris Kesbang Linmas Erham Yusuf, dr Slamet Soebagio kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan, Yulijar Nur kabag Penatausahaan Keuangan Setkot, Didik Purwanto Lurah Teluk Lerong Ulu. Kepada pejabat yang dilantik, Walikota berharap bisa menjalankan amanah yang diberikan, cepat menyesuaikan diri dan terus belajar.
"Termasuk kepala Disdik supaya konsentrasi kepada pengembangan SDM, karena investasi SDM tidaklah suatu yang sederhana. Begitu pula administrasi BOSDA sesuai dengan waktunya. Kita semua berdiri di sini karena guru,"kata Jaang.