Senin, 6 Oktober 2025

Usus Suci Masih Sisa 5 Persen di Luar

Pasca operasi kedua terhadap bayi yang terlahir tanpa dinding perut pada Sabtu

Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nolpitos Hendri

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Pasca operasi kedua terhadap bayi yang terlahir tanpa dinding perut pada Sabtu (1/9/2012) lalu, tim dokter bedah anak RSUD Arifin Achmad belum merencanakan tindakan operasi lanjutan. Saat ini 5 persen usus Suci bayi dengan kelainan "Usus terburai" anak pasangan Suhartua dan Rosdian asal Mandau, Bengkalis ini masih berada diluar rongga badannya.

Sebelumnya, dokter belum mampu memasukkan seluruh usus bayi ke rongga badannya karena belum memungkinkan. Dalam operasi kedua tersebut seharusnya sudah bisa dimasukkan semua sisa usus yang masih terburai. Namun akibat lemahnya fisik bayi tersebut, tim dokter tidak bisa memaksakannya.

''Kita lihat dulu, bila kulit (perutnya) semakin mendekat baru akan ditutup permanen melalui operasi lanjutan,'' ungkap dr Tubagus Odih, dokter bedah anak RSUD Arifin Achmad kepada Tribun Selasa (4/9/2012).

Dokter sengaja tidak melakukan tutup langsung rongga perut bayi yang terbuka sejak lahir itu karena kuatir bila dipaksa tutup saat operasi berakibat aliran darah menurun. Karena menurut tim bedah, tekanan dalam perut bayi tinggi karena sudah terjadi inveksi didalam.

"Makanya kita masih perlahan-lahan karena jika dipaksa nanti akan berakibat fatal,"ungkap Tubagus Odhi.

Secara umum dokter melaporkan, bayi dalam kondisi stabil pasca operasi, namun fisiknya masih tergolong lemah.

''Mudah-mudahan tidak terlalu lama usus yang tersisa bisa dimasukkan. Pasca operasi ini perawatan tetap seperti perawatan luka pasca operasi, pemberian antibiotik dan nutrisi,'' ujar Tubagus.

Tim dokter memperkirakan, dalam sepekan ke depan bayi sudah bisa kembali turun operasi untuk memasukkan usus yang tersisa sekaligus menutup rongga perut yang masih terbuka.

Sementara itu, kedua orangtua Suci masih terus berharap yang terbaik buat buah hatinya itu. Tidak ada harapan lain kecuali tetap bertahan dan selamat.

"Bagi kami yang terpenting sekali anak kami bisa selamat dan baik-baik saja, hanya itu saja harapannya,"ujar Rosdian ibu bayi malang itu.

Rosdian sendiri bersama suami dan seorang putrinya yang sulung masih tetap bertahan di rumah keluarganya yang berada di Pekanbaru. Semua kebutuhan hidup mereka hanya bergantung dengan keluarga tempat mereka menunpang tersebut.

"Hanya berharap sama saudara-saudara yang datang saja, biasanya selalu ngasih uang,"ujar Rosdian.(*).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved